Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 20:17 WIB | Jumat, 10 April 2015

Fashion Nation, Promosi dan Pembelajaran Desainer Lokal

Tidak hanya mempromosikan mode Indonesia, namun juga mendukung perkembangan mode dengan membayar putus koleksi para desainer, bukan dengan cara konsinyasi ...
Fashion Nation, Promosi dan Pembelajaran Desainer Lokal
Peragaan busana koleksi Mel Ahyar. (Foto-foto: Sotyati)
Fashion Nation, Promosi dan Pembelajaran Desainer Lokal
Karya instalasi Didi Budiardjo yang terinspirasi dari karya maestro baik KRT Hardjonagoro Go Tik Swan.
Fashion Nation, Promosi dan Pembelajaran Desainer Lokal
Pop Up Scarves Installation by Patrick Owen.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peragaan busana koleksi terbaru desainer Indonesia Mel Ahyar dan desainer Thailand Ek Thongprasert menandai pembukaan pesta fashion tahunan Senayan City Fashion Nation Ninth Edition pada Kamis (9/4) malam. Pada pesta pembukaan yang dibungkus tema “Jardin D’Eden” itu masing-masing desainer menampilkan 15 koleksi premium.

Mel, desainer lulusan terbaik Esmod Jakarta, memamerkan 15 koleksi Fall/Winter 2015-nya, yang menghadirkan warna-warna alam. Mengusung tema ”Chintz”, Mel, yang koleksinya banyak dikenakan artis papan atas Indonesia, menyajikan rancangan yang menampilkan motif batik bunga, motif yang biasa ditemukan pada kebaya era 1840 – 1940 yang sangat kental dengan pengaruh Belanda.

Mel, yang sedang mempersiapkan diri untuk menampilkan karya di salah satu pesta mode yang akan datang di Milan, Italia, mempersiapkan koleksinya untuk Fashion Nation ini lebih kurang dua bulan. Dia menuangkan ide gambar melalui program komputer, dan kemudian mengaplikasikan pada bahan dengan teknik embellish. “Koleksi saya kali ini bicara tentang teknik,” kata Mel, seusai peragaan busana.    

Dengan ciri khas masing-masing, menurut CEO Senayan City Veri Y Setiady, pertemuan antara Mel Ahyar dan Ek Thongprasert menjadi salah satu momentum penting dalam industri fashion persembahan Senayan City. Selama sepuluh hari ke depan, sampai dengan 19 April, pengunjung pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan yang mengukuhkan diri menjadi “the most fashionable shopping destination” itu, akan memanjakan mata pengunjungnya dengan suguhan pergelaran fashion.

Petang sebelumnya, contohnya, di Main Atrium lantai 1 itu digelar Capsule Collection, kolaborasi pusat perbelanjaan itu dengan A-List fashion Designer dengan tema “Limited Edition Batik Collection”. Tampil dalam acara itu Ikat Indonesia by Didiet Maulana, Tik Prive by Iwet Ramadhan, dan Purana by Nonita Respati. Masing-masing brand menyajikan garis rancangan eksklusif untuk pusat perbelanjaan yang beberapa tahun terakhir menjadi tempat penyelenggaraan Jakarta Fashion Week itu.  Pengunjung bisa mendapatkan langsung koleksi terbaru para desainer dan brand tersebut di Pop Up Booth Capsule Collection di lantai dasar.

Iwet Ramadhan dan Nonita Respati dalam acara temu pers, mengatakan rasa senangnya mendapat kepercayaan tampil di acara mode  itu. Iwet menambahkan, Senayan City tidak hanya mempromosikan mode Indonesia, namun juga mendukung perkembangan mode dengan membayar putus koleksi para desainer, bukan dengan cara konsinyasi seperti selama ini berlaku dalam hubungan retail dan pelaku usaha mode di negeri ini.

“Acara-acara seperti ini saya maksudkan sebagai pembelajaran bagi para desainer itu bagaimana berhadapan dengan dunia retail, terutama dalam hal kesiapan,” kata Veri kepada satuharapan.com, “Saya berharap brand lokal ini ke depan bisa bersaing dengan brand dunia.”   

Selain peragaan-peragaan busana, pusat perbelanjaan itu menghadirkan instalasi seni karya desainer Didi Budiardjo bertema “Sawunggaling”, di Promenade Atrius lantai dasar. Sekaligus menandai 25 tahun berkarya di dunia mode, Didi, terinspirasi dari maestro batik KRT Hardjonagoro Go Tik Swan dan Iwan Tirta, memberikan translasi  dari simbolisme yang sudah dikenal sejak dari zaman dulu dengan gaya modern. Instalasi yang menggunakan LED screen dan video mapping itu menggambarkan motif Sawunggaling yang bermakna kesuburan, kemakmuran, dan kekayaan alam Indonesia.   

Selain Didi, desainer muda Patrick Owen juga menghadirkan Pop Up Scarves Installation by Patrick Owen,hingga 9 Juni mendatang. Hasil penjualan syal dengan motif rancangan Patrick Owen itu pada akhir program akan disumbangkan ke yayasan sosial.

Tidak mudah mewujudkan suatu pesta mode di pusat perbelanjaan, seperti diakui Veri, namun Senayan City terus mencoba menggelarnya setiap tahun secara konsisten, hingga kini memasuki tahun kesembilan. “Ini bentuk dukungan kami terhadap perkembangan mode Indonesia,” katanya.

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home