Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:18 WIB | Rabu, 29 Januari 2014

Imigrasi Hong Kong Gagal Deteksi Luka Erwiana

Kondisi Erwiana saat kembali dari Hong Kong (kanan). (Foto dari scmp.com)

HONG KONG, SATUHARAPAN.COM – Ada 160 penghentian kontrak yang dilakukan pembantu rumah tangga (PRT) asing antara Juli dan Desember, kata Departemen Imigrasi pada Senin (27/1). Ini menjawab pertanyaan mengapa luka-luka Erwiana gagal dideteksi di imigrasi Hong Kong. 

Direktur Imigrasi, Eric Chan mengatakan departemennya menemukan ada beberapa alasan untuk tidak memperpanjang tinggal mereka. Dia mengatakan bahwa beberapa pembantu rumah tangga (PRT) menuduh majikannya tidak membayar upah  yang sebenarnya dan menolak mereka libur dan membeli tiket pesawat. Namun, para PRT itu gagal ketika kasus mereka muncul di pengadilan.

Banyak tuduhan palsu yang kemudian ditemukan. "Ketika kasus mereka diajukan, mereka akan mengajukan perpanjangan izin tinggal," kata Chan. "Kami menemukan dalam beberapa kasus itu adalah PRT yang tidak sesuai dengan ketentuan kontrak mereka dan mencoba untuk mendapatkan tambahan dengan bekerja secara ilegal (selama diperpanjang tinggal)."

Mengenai kasus Erwiana Sulistyaningsih pada 10 Januari lalu petugas imigrasi bandara gagal untuk mendeteksi kondisi cedera yang buruk dari pembantu Indonesia itu, Chan mengatakan, sulit untuk mendeteksi luka-lukanya atau bertanya kepadanya. Chan beralasan Erwiana tidak meminta bantuan.

“Di konter imigrasi sangat dekat dan berhentinya lama. Kami berbicara dengan petugas, tetapi kemudian ia mengatakan tidak menyadari mungkin telah disalahgunakan,” kata Chan.   

"Sulit untuk menilai apakah ada luka di kulitnya. Kita tidak bisa menyalahkan petugas."

Chan meminta, pembantu rumah tangga untuk melaporkan kasus pelecehan dan berjanji bahwa departemennya akan memungkinkan mereka untuk mengganti pekerjaan tanpa harus kembali ke negara asal mereka, jika pelecehan itu terbukti.

Erwiana (23) yang datang di Bulan Mei, kembali ke rumah setelah berbulan-bulan, yang diduga keras mendapatkan perlakuan kejam. Ketika di bandara pembantu itu ditemukan luka parah di kepala dan tubuhnya. Mantan bosnya, Lo Wan-Tung (44) ditangkap saat ia berusaha terbang ke Thailand pekan lalu. (thestandard.com.hk)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home