Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 13:59 WIB | Senin, 23 Mei 2016

Jepang Berkeinginan Bantu Keamanan Asia Tenggara

Ilustrasi: Dari kiri searah jarum jam, Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Stephane Dion (dari kiri), Menlu Inggris Philip Hammond, Menlu AS John Kerry, Menlu Jepang Fumio Kishida, Menlu Jerman Frank Walter Steinmeier, Menlu Italia Paolo Gentiloni, Menlu Inggris Philip Hammond, Menlu Prancis Jean Marc Ayrault, dan Direktur Kebijakan Politik Luar Negeri Uni Eropa Helga Schmidt saat sesi keempat pertemuan menteri luar negeri G7 di Hiroshima, 11 April 2016. Menteri Luar Negeri G7 melakukan pembicaraan yang disertai kunjungan John Kerry ke lokasi dijatuhkannya bom atom, kunjungan pertama yang dilakukan oleh menlu AS. (Foto: Jonathan Ernst/Pool/AFP).

TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengemukakan ingin membantu keamanan wilayah negara-negara anggota ASEAN (Association of South East Asian Nation) terutama dalam menindak aksi terorisme.

“Perdana Menteri ingin memasukkan masalah keamanan dalam pertemuan puncak Group Of Seven (G7, Red) dalam rangka memerangi terorisme,” kata Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, seperti dia kemukakan di situs berita Jepang, Japan Times, hari Minggu (22/5).

Perdana Menteri Jepang, menurut Yoshihide Suga, memasukkan agenda keamanan tersebut dalam G7 karena Shinzo Abe memandang  organisasi ekstremis ISIS (Islamic State Iraq and Syria) semakin meluas pengaruhnya di Asia Tenggara, di sisi lain Jepang ingin mempersiapkan keamanan sebelum diselenggarakannya Olimpiade  2020 di Tokyo, Jepang.

Jepang berkeinginan mencegah tindak terorisme di Jepang, seiring peningkatan jumlah wisatawan dari Asia Tenggara berkunjung ke Jepang.

Tujuh negara yang hadir dalam pertemuan yang memasuki edisi ke-42 tersebut antara lain Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan AS, dijadwalkan berlangsung 26-27 Mei di Shima, Perfektur Mie, Jepang.  

“G7 akan bersama-sama membantu sejumlah kawasan, yang tidak memiliki rencana anti-teror yang memadai,” kata Suga.

Yoshihide Suga menegaskan Jepang sebagai tuan rumah G7 akan menyajikan laporan tentang persiapan keamanan tersebut kepada negara-negara di Asia Tenggara.

Dalam catatan Japan Times, G7 didahului beberapa agenda pertemuan tingkat menteri yang digelar di berbagai kota di Jepang, antara lain pertemuan Menteri Luar Negeri di Hiroshima pada 10-11 April 2016. Selain itu pada 23-24 April 2016 juga digelar Pertemuan Menteri Pertanian di Niigata.

Kemudian Pertemuan Menteri Komunikasi pada 29-30 April 2016 di Takamatsu. Selain itu pada 1-2 Mei 2016 digelar Pertemuan Menteri Energi di Kitakyushu, kemudian dilanjutkan pertemuan Menteri Pendidikan di Okayama, pada 14-15 Mei 2016.

Selain itu masih ada Pertemuan Menteri Lingkungan pada 15-16 Mei di Toyama, Pertemuan Menteri Teknologi di Ibaraki pada 15-17 Mei, dan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di Sendai, Jepang. (japantimes.co.jp).

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home