Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 14:34 WIB | Jumat, 27 Mei 2016

Keuntungan Starbucks di Tiongkok akan Lampaui AS

Ilustrasi: Chief Executive Officer Starbucks Corporation, Howard Schultz. (Foto: businessinsider.com).

WASHINGTON D.C, SATUHARAPAN.COM – Perusahaan waralaba kopi berskala dunia yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Starbucks Corporation, diperkirakan meraih keuntungan besar dari pembukaan kantor cabangnya di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bahkan keuntungan lebih besar dari penjualan di AS.   

“Saya tidak akan terkejut jika suatu hari kita memiliki lebih banyak toko di Tiongkok daripada di AS,” kata Chief Executive Officer, Starbucks Corporation, Howard Schultz, seperti yang dia kemukakan di CNBC, hari Kamis (26/5).

Schultz menambahkan Starbucks Corporation merencakan akan membuka cabang Starbucks Reservation Roastery dan Tasting Room berskala internasional pertama di Shanghai pada tahun 2017.

“Kami sudah begitu sukses di Tiongkok selama bertahun-tahun dan kami berhasil menanamkan semacam slogan agar warga Tiongkok minum kopi di pagi hari,” Schultz menambahkan.

Tiongkok, menurut CNBC, merupakan salah satu  pasar internasional terbesar bagi perusahaan yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat itu. Saat ini telah memiliki lebih dari 2.100 toko di seluruh dunia dan tersebar di lebih dari 100 kota.

Schultz memperkirakan Starbucks akan memperluas pasar yang kuat di Negeri Tirai Bambu. “Setidaknya akan ada 500 lokasi baru di Tiongkok selama lima tahun ke depan,” kata Schultz.

Schultz memperkirakan kondisi ekonomi Tiongkok dalam jangka panjang tidak akan berpengaruh terhadap keuntungan ekonomi Starbucks Corporation.   

“Saya sangat optimis dalam jangka panjang akan berhasil di Tiongkok dan membangun nilai jangka panjang bagi pemegang saham kami,” kata Schultz.

Bahkan jika Tiongkok jatuh ke dalam resesi, Schultz mengatakan Starbucks akan tetap selamat dari krisis.“Jika terjadi bencana atau krisis ekonomi, dan tidak ada yang bisa mengubah rencana kami,” kata Schultz.

Saat ini, menurut Schultz, perusahaan kopi tersebut juga melihat adanya potensi besar bila membuka cabang di India. Di negara itu setidaknya saat ini ada lebih dari 100 toko.  

“Pertumbuhan di India akan lebih lambat  dari pada di Tiongkok karena masalah infrastruktur. Tapi kami perkirakan kelangsungan bisnis akan lebih berjangka panjang panjang,” kata Schultz.   

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home