Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 19:30 WIB | Senin, 16 Mei 2016

Ridwan Kamil: Biar Wali Kota Nonton AADC2 Tetap Harus Antre

Ridwan Kamil saat memberi materi dalam Seminar Bukalapak Forum Indonesia Muda, di Balai Sarbini, Jakarta, hari Senin (16/5).(Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wali Kota Bandung, Mochammad Ridwan Kamil, yang biasa disapa Ridwan Kamil, mengemukakan bahwa mengatur kota dengan pertumbuhan penduduk yang padat seperti Bandung jangan sampai terbebani atau stres.

Laki-laki yang biasa disapa Kang Emil ini mengemukakan bahwa mengatur Bandung layaknya generasi muda saat ini yang menggandrungi Usaha Kecil dan Menengah berbentuk e-commerce, yakni butuh inovasi dan kreativitas.

“Sekarang  saya diberi amanah oleh Allah (Tuhan, red) beberapa tahun lalu (dilantik, red) sebagai Wali Kota Bandung ibaratnya bukannya saya mengendalikan penduduk  tidak bisa dengan cara-cara yang tradisional, tapi saya butuh sentuhan kreativitas,” kata  Ridwan Kamil saat memberi materi dalam Seminar Bukalapak Forum Indonesia Muda, di Balai Sarbini, Jakarta, hari Senin (16/5).

Laki-laki yang juga biasa disapa Kang Emil tersebut menuturkan sebelum menyuruh perilaku warga Bandung berubah, maka dia dan jajaran pemerintahan Kota Bandung terlebih dahulu melakukan perubahan.

 “Sama kan seperti kalian (anak muda peserta Seminar Bukalapak Forum Indonesia Muda, red) yang memulai usaha, kalian butuh inovasi juga kan sebagai start-up (pengusaha e-commerce pemula, red),” kata Kang Emil.

Ia memberi pengertian berbeda, berkaitan dengan kreativitas dan inovasi, Ridwan mengemukakan bahwa kreativitas merupakan gagasan atau ide yang berjangka waktu pendek dan dapat mudah digusur oleh pemilik usaha lain. Tetapi inovasi, menurut Emil, adalah sebuah ide atau gagasan yang dilahirkan seorang pemimpin yang memiliki jumlah kreativitas dan pengalaman lebih banyak dari kebanyakan orang.

Inovasi Kota Bandung

Ridwan Kamil memberi contoh tentang inovasi yakni  dalam mengatur kota Bandung tidak sekadar berdasar dari sejarah dan tata kelola ilmu pemerintahan namun Ridwan Kamil juga mengatur tentang kondisi psikologis penduduk Bandung.

“Kelebihan orang Indonesia itu apa sih, jiwa sosialnya tinggi, ya nggak sih, selain itu  empati sosial orang Indonesia juga tinggi kan, makanya saya menjadi wali kota yang benar-benar menjaga amanat rakyat dengan empati sosial itu maka saya perbanyak taman untuk berkumpul anak-anak dan keluarga,” kata Kang Emil.

Ridwan menjelaskan karena indikator keberhasilan seorang pemimpin daerah adalah kebahagiaan penduduk, maka dia tidak sekadar membangun taman, namun juga menciptakan berbagai inovasi lainnya seperti pekan kuliner yang harus ada di setiap kecamatan yang berbeda, dan dilaksanakan setiap akhir pekan.

“Saya bisa berpikir seperti ini karena saya sekarang walau sudah wali kota, tetapi saya tetap berjiwa warga Bandung, kalau nonton Civil War atau AADC2 (judul film, red) saya tetap ngantri,” kata Ridwan Kamil.

Dia menjelaskan inovasi penting lainnya yang berhubungan dengan kegiatan sosial dan kebahagiaan di tengah masyarakat yakni hadirnya Taman Jomblo.

Catatan Wikipedia menyebut Taman Jomblo adalah sebuah taman yang terletak di bawah Jembatan Pasupati, Bandung, Jawa Barat. Taman ini diresmikan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil, pada  4 Januari 2014. Di bagian belakang Taman Jomblo juga terdapat arena papan luncur (skate board) yang kini menjadi lokasi favorit untuk para pemain skate board di Bandung. Arena papan luncur ini memiliki kelengkapan dengan skala internasional

“Kalau di sini (peserta  Seminar Bukalapak Forum Indonesia Muda, red) ada yang sudah pernah ke Bandung pasti tahu dulunya itu kan kawasan kumuh, jadinya itu benar-benar saya rombak untuk warga Bandung,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengemukakan bahwa dia tidak mementingkan seorang generasi muda masih jomblo (belum memiliki pasangan) atau sudah memiliki pasangan, namun interaksi generasi muda dapat ditampung secara sehat dan positif.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home