Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 19:01 WIB | Senin, 16 Mei 2016

Ridwan Kamil akan Resmikan Little Bandung di Malaysia

Ridwan Kamil (kanan bawah) saat menjadi pemateri di Seminar Bukalapak Forum Indonesia Muda, hari Senin (16/5) di Balai Sarbini, Jakarta. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wali Kota Bandung, Mochammad Ridwan Kamil, yang biasa disapa Ridwan Kamil atau Kang Emil pada Juni 2016 direncanakan meresmikan toko yang menjual segala macam produk asli warga Bandung bernama “Little Bandung” yang membuka cabang di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Jadi, pemerintah Malaysia sangat suka dengan produk-produk Bandung. Akhirnya mereka membuka peluang kerja sama  duitnya dari mereka. Mulai dari makanan, clothing, fashion, dan lain-lain. Namanya 'The Little Bandung'," kata Ridwan Kamil saat menjadi pemateri di  Seminar Bukalapak Forum Indonesia Muda, hari Senin (16/5)  di Balai Sarbini, Jakarta. 

Ia menyebut  toko tersebut akan menjual berbagai produk dari pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Bandung, Jawa Barat. Ridwan menyebut strategi bisnis yang menggeliat di kota Bandung, Jawa Barat karena para pengusaha di Kota Kembang tersebut melihat ada perubahan yang signifikan di kota Bandung di bawah kepemimpinan dia.

“Perubahan itu harus dijemput bukan ditunggu karena perubahan itu pada dasarnya menyatakan dengan kepribadian yang benar-benar baru,” kata Kang Emil.

 Emil menjelaskan Kementerian Perdagangan Malaysia  sudah sejak lama melakukan lobi ke Pemerintah Kota Bandung.  “Pemerintah Malaysia sepakat menyiapkan Rp 70 miliar untuk membeli produk-produk UMKM Bandung di Little Bandung selama 2-3 tahun ke depan," kata Emil.

“Sekarang apa gunanya berjualan kalau tidak bisa skala internasional,” kata Emil.  

Emil mengemukakan konsep awal Little Bandung adalah kegiatan pameran produk-produk khas dan kreatif Kota Bandung. “Ayo anak muda jangan galau melulu. Bersiap dan bersemangat hadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Emil.

Emil mengisahkan saat dia kecil dahulu  terbiasa dengan pola hidup sederhana, sehingga saat dia berhasil mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat dia tetap menjalankan pola hidup sederhana. Hal tersebut dia terapkan saat kembali ke Indonesia dan menjalani profesi sebelumnya, arsitek.

“Saya (berasal dari keluarga, red) kelas menengah, dan saya terbiasa tinggal di negeri yang banyak masalah, oleh karena itu saya terbiasa dengan menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar,” kata Emil.

Emil memberi nasihat dari ceritanya tersebut bahwa pengusaha harus tetap rendah hati dan bermunajat dan berikhtiar kepada Tuhan karena bagi manusia modern, menurut Emil, lebih penting mendapat kekuatan untuk memikul beban berat daripada dimudahkan segala urusan hidup sehari-hari.

“Ibaratnya teh pikiran kita ke langit tapi kaki harus membumi, artinya di satu sisi kita harus memiliki semangat diplomasi tingkat tinggi,  tapi di sisi lain saya juga makan  malam dengan warga miskin Bandung. Bahkan anak buah saya, camat, lurah, kepala desa se-Bandung saya perintahkan seperti itu,” kata Emil.

Ia mengakui saat memimpin kota Bandung dia harus mampu berpijak di dua kaki, satu dengan kelompok yang mampu di sisi lain seorang kepala daerah, menurut Emil, diharuskan memiliki kepedulian terhadap golongan ekonomi berkekurangan.

“Saat saya  dulu  masih giat di Indonesia Berkebun setidaknya ada beberapa langkah penting dan taktis,” kata Emil.

Emil menyebut Indonesia Berkebun merupakan komunitas  dan kegiatan sosial komunitas yang memanfaatkan lahan non-produktif di perkotaan dengan cara menanaminya dengan tanaman yang bermanfaat dan menjadikannya sebagai kebun yang produktif.

Laki-laki kelahiran 4 Oktober 1971 tersebut mengemukakan inovasi adalah hal yang berguna bila  melakukan perubahan berarti untuk lingkungan sekitar.

Bagaimana caranya? Emil menjelaskan, apabila sebagai seorang start-up (pengusaha pemula) maka pengusaha harus memiliki banyak jaringan, lalu kemudian mulai masuk mengidentifikasi masalah, kemudian dari beberapa jaringan yang memiliki visi dan misi sama terciptalah inisiatif.

“Dari inisiatif ini sudah mulai melobi sana-sini (pejabat daerah, dan lain sebagainya, red),  nah kalau  inisiatif kita mendapat acc (persetujuan, red) maka  nantinya anda akan menjadi agen perubahan di tengah-tengah masyarakat,” Emil menjelaskan.

Apresiasi CEO Bukalapak.com

Dalam kesempatan yang sama Chief Executive Officer bukalapak.com, Ahmad Zaky mengapresiasi kinerja dan kisah hidup dari laki-laki suami dari Atalia Praratya tersebut.

“Kisah hidup dan inovasi Pak Emil tentunya memotivasi anak-anak muda yang ada di sini oleh karena itu saya mengajak teman-teman  muda sekalian  meningkatkan semangat kebangsaan untuk membentuk Indonesia yang lebih baik lagi! Saya percaya, bukalapak.com,  baru permulaan akan muncul banyak usaha-usaha lain lagi di Indonesia,” kata Zaky.

“Saya berharap, Bukalapak Forum Indonesia Muda mampu menghadirkan sosok-sosok anak muda yang siap mengharumkan nama Indonesia di ranah global,” kata Zaky.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home