Loading...
DUNIA
Penulis: Bob H. Simbolon 17:32 WIB | Sabtu, 04 Juni 2016

Paris dan Jakarta Dilanda Banjir

Bencana banjir terjadi di paris akibat meluapnya Sungai Seine setinggi 6,5 meter.(Foto: bbc.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Bencana banjir melanda sebagian Paris ibu kota Prancis dan sebagian  Jakarta ibu kota Indonesia yang terjadi pada hari Sabtu (4/6) dini hari.

Kementerian lingkungan Prancis mengatakan, bencana banjir yang terjadi di Paris akibat meluapnya Sungai Seine setinggi 6,5 meter.

“Ketinggian permukaan sungai di Paris itu pada malam hari diperkirakan sekitar 6,3 meter (melebihi batas normal), kemungkinan 6,5 meter dalam skenario terburuk,” kata dia pada hari Sabtu (4/6).

Dia menjelaskan level banjir itu lebih stabil dibandingkan level maksimalnya, mengingat level ini masih akan relatif stabil sepanjang akhir pekan sebelum menurun.

"Level maksimal air sungai itu diperkirakan akan melampaui level yang terjadi saat banjir tahun 1982, saat ketinggian permukaan sungai naik 6,15 meter di atas level normal," kata dia.

Menurut laporan Washington Post, Museum Seni Louvre yang terbesar di dunia berada di dekat Sungai Seine ikut terendam banjir, 250.000 karya seni berada di bawah tanah sudah mulai dipindahkan sejak Kamis malam.
 
Banyak karya seni diangkut dengan cepat dan panik mungkin telah bertahun-tahun menjelang invasi Nazi Perancis pada tahun 1940, ketika kepemimpinan museum mengirim karya koleksi untuk mendapat lokasi yang aman di Prancis. Lukisan Mona Lisa sudah ditampilkan di lantai yang lebih tinggi.

Sementara itu, Jakarta ibu kota Indonesia juga dilanda banjir menenggelamkan 124 rumah warga di kawasan Perumahan Pantai Mutiara, Jakarta Utara. 

Kepala Kelurahan Pluit, Purnomo, memgatakan banjir itu terjadi akibat tanggul penahan air laut di Pantai Mutiara jebol. 

"Ada empat blok di perumahan ini yang terkena dampak kebocoran tanggul yaitu Blok R, S, T dan U," kata dia, saat ditemui di Pantai Mutiara, Sabtu (4/6) dini hari.

Dia mengatakan, banjir yang terjadi belum menelan korban jiwa. Selain itu, tidak ada pengungsi karena sebagian warga memilih tetap menempati rumah mereka walaupun luapan air masih belum surut.

"Saat ini, Basarnas hingga kelurahan bahu membahu mengeringkan genangan air di sekeliling tempat tinggal warga menggunakan pompa air dan membuat tanggul-tanggul sementara demi mencegah kair laut menerobos kembali ke pemukiman," kata dia.

Sebelumnya, banjir terjadi Perumahan Putri Mutiara, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, pada Jumat (3/4) malam akibat kebocoran tanggul yang berlokasi di Blok T, dekat Apartemen Pantai Mutiara.

Peristiwa yang menurut warga sekitar terjadi mulai pukul 20.00 WIB ini sempat menimbulkan genangan air hingga dua meter. Namun saat ini sampai Sabtu pukul 01.10 WIB air mulai surut dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa.

Sampai berita ini diturunkan bahwa aparat pemerintah masih melakukan upaya penyurutan air. Dan sampai itu selesai dilakukan, listrik di Perumahan Pantai Mutiara belum dapat diaktifkan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home