Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 09:22 WIB | Sabtu, 26 September 2015

Paus: Perlu Aksi Global Atasi Kemiskinan dan Masalah Lingkungan

Paus Fransiskus disambut Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, dan menerima bunga dari anak-anak dari anggota staf PBB dalam kunjungannya ke markas PBB di New York, hari Jumat (25/9). (Foto: un.org/Mark Garten)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM –  Paus Fransiskus mendesak aksi global untuk mengatasi kemingkinan dan perlindungan lingkungan hidup. Dia juga mengatakan agar kepentingan manusia didahulukan daripada kepentingan kelompok.

Dia menyampaikan menyampaikan beberapa hal penting di markas bersar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, hari Jumat (25/9) sebelum pemimpin dunia berkumpul di Majelis Umum PBB.

Dia juga menyerukan lembaga-lembaga keuangan untuk tidak tunduk pada negara dengan "sistem pinjaman yang menindas" yang memperburuk kemiskinan. Paus juga menyerukan untuk menghormati "perbedaan alamiah antara laki-laki dan perempuan".

Di PBB, Paus mengatakan bahwa alam semesta adalah "buah mencintai keputusan oleh Sang Pencipta" dan bahwa manusia tidak diberi kuasa untuk "pelecehan, apalagi untuk memusnahkannya."

Konflik Timur Tengah

"Waktu ini mengajak kita untuk memberikan prioritas bagi tindakan-tindakan yang menghasilkan proses baru dalam masyarakat, sehingga menghasilkan buah dalam peristiwa-peristiwa sejarah yang positif dan signifikan. Kita tidak mengizinkan diri kita menunda 'agenda-agenda tertentu' untuk masa depan," kata Paus Francis.

"Masa depan menuntut kita secara kritis dan keputusan global dalam menghadapi konflik-konflik di seluruh dunia yang meningkatkan jumlah orang yang mengungsi," kata dia, dan mengingatkan kenyataan yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika.

"Saya harus memperbarui seruan berulang saya mengenai situasi yang pedih di seluruh Timur Tengah, Afrika Utara dan negara-negara Afrika lainnya," kata Paus. Dia mengambarkan kenyataan itu sebagai upacara pemakanan yang memaksa kita menguji hati nurani.

Tidak hanya tentang kasus penganiayaan keagamaan atau kebudayaan, tetapi dalam setiap situasi konflik, seperti di Ukraina, Suriah, Irak, Libya, Sudan Selatan dan wilayah Great Lakes, manusia harus didahulukan di atas kepentingan kelompok partisan.

 "Dalam perang dan konflik, pribadi-pribadi, saudara-saudara kita, laki-laki dan perempuan, tua dan muda, anak-anak laki-laki dan perempuan yang menangis, mereka menderita dan mati," kata dia.

Berkaitan dengan 70 tahun PBB, Paus menyebutkan sejumlah capaian, terutama dalam pembentukan norma-norma internasional dan hak asasi manusia. Namun disebutkan perlunya juga pembaruan di organisasi PBB.

Dia mengatakan adanya kebutuhan untuk keadilan lebih besar, terutama untu lembaga dengan kemampuan pelaksanaan yang efektif, seperti Dewan Keamanan, lembaga-lembaga keuangan dan kelompok-kelompok yang dibentuk untuk menangani secara khusus krisis ekonomi. (un.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home