Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 13:51 WIB | Kamis, 04 September 2014

Paus Tawadros II Bicara Tentang Peran Gereja Koptik di Mesir

Paus Tawadros II, pemimpin Gereja Ortodoks Koptik di Mesir mengunjungi markas World Council of Churches (WCC) di Jenewa pada Senin (1/9). (Foto: Peter Williams)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Paus Tawadros II, pemimpin Gereja Ortodoks Koptik di Mesir mengunjungi markas World Council of Churches (WCC) di Jenewa pada Senin (1/9).

Dalam refleksinya, Paus Tawadros II berbicara tentang kontribusi bersejarah Gereja Ortodoks Koptik, seperti tradisi hidup spiritualitas, studi teologi, dan kehidupan monastik di Mesir.

“Gereja Koptik adalah salah pilar utama kehidupan masyarakat Mesir,” tuturnya.

Paus Tawadros II mengatakan bahwa ada sebuah harapan baru bagi masyarakat Mesir dengan adanya penerapan konstitusi baru di negara tersebut.

“Kristen dan Muslim bersama umat lainnya bekerja sama mengakhiri rezim gelap,” katanya saat mengingat revolusi Mesir Juni 2013 silam.

Paus Tawadros II memaparkan sejarah panjang terjadinya koeksistensi sosial yang damai antara umat Muslim dan Kristen di Mesir. Ia juga memberikan contoh adanya sebuah proyek bernama ‘family house’ yang didirikan oleh Gereja Koptik dan Al-Azhar sebagai bentuk kerjasama antarumat beragama.

Menanggapi serangan terhadap gedung-gedung Kristen di Mesir selama beberapa tahun terakhir ini, Paus Tawadros II menekankan peningkatan upaya untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis.

“Jika mereka menyerang gereja-gereja, kita akan berdoa di masjid-masjid. Jika mereka menyerang masjid, kita akan berdoa di jalan-jalan. Kita bisa berdoa di negara tanpa gereja, tapi tidak bisa berdoa di gereja tanpa negara,” ujarnya.

Paus Tawadros II menyatakan keprihatinannya atas fenomena migrasi orang-orang Kristen dari Timur Tengah. Ia menyebut ini sebagai ‘tren yang berbahaya’.

Sekjen WCC, Rev. Dr Olav Fykse Tveit berterima kasih kepada Paus Tawadros II atas refleksinya tersebut. Dalam sambutannya, Tveit berusaha menegaskan komitmen WCC dalam menyongsong aksi solidaritas umat-umat Kristen di seluruh dunia, terutama di situasi-situasi kritis seperti Mesir. Tveit juga menambahkan bahwa WCC merupakan fellowship yang menyatukan gereja-gereja dari timur dan barat dalam upaya pencapaian persatuan, keadilan, dan perdamaian.

Tveit menyampaikan apresiasi yang tinggi atas peran Gereja Koptik di Mesir. Ia mengatakan bahwa peran tersebut merupakan bagian integral dalam menjembatani kesenjangan antara sektor yang berbeda di Mesir. Hal tersebut bisa menjadi potensi mediasi di Gaza.

Cara hidup berdampingan masyarakat Kristen dan Muslim di Mesir bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain. Tveit juga memuji visi Paus Tawadros untuk menegakkan hak asasi manusia.

Pada dasarnya, hak asasi antarumat manusia harus ditegakkan karena semua manusia diciptakan menurut citra Allah dalam keyakinan teologis.

Artikel terkait Paus Tawadros II dapat Anda baca di:

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home