Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 17:25 WIB | Kamis, 02 Februari 2017

PBB Serukan Pencabutan Larangan Imigrasi ke AS

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dan Presiden AS Donald Trump. (Foto: oneindia.com/nytimes.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, hari Rabu (1/2) menyerukan dicabutnya larangan kunjungan Amerika Serikat (AS) terhadap tujuh negara mayoritas Muslim, sambil mengatakan bahwa tindakan itu tidak akan mencegah para teroris memasuki AS.

"Saya rasa tindakan ini harus dicabut secepatnya," kata Guterres.

Seruan untuk mengakhiri larangan kunjungan tersebut terjadi di tengah kecaman internasional terkait pelarangan selama 90 hari bagi para warga Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman untuk masuk ke AS.

"Langkah-langkah tersebut memang melanggar prinsip-prinsip dasar kita dan saya berpikir bahwa hal itu tidak efektif bila tujuannya adalah menghindari teroris untuk masuk ke AS," katanya.

Sehari sebelumnya, Selasa (31/1), Guterres menyampaikan kritik tajam atas larangan AS terhadap pendatang dari tujuh negara mayoritas Muslim, mengatakan “langkah buta” semacam itu tidak akan efektif dalam memerangi terorisme.

Guterres mengatakan, negara-negara yang ingin memperkuat kontrol di perbatasan mereka tidak bisa melakukannya “berdasarkan pada segala bentuk diskriminasi yang berhubungan dengan agama, etnis atau kebangsaan.”

Diskriminasi seperti itu “memicu kegelisahan dan kemarahan di kalangan luas yang mungkin memudahkan propaganda organisasi teroris yang ingin kita lawan,” kata Guterres.

Pada hari Jumat lalu, Presiden Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk menangguhkan kedatangan semua pengungsi selama minimal 120 hari, untuk pengungsi Suriah selama batas waktu yang tidak ditentukan, serta melarang masuk warga dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman selama 90 hari.

“Langkah buta, yang tidak berdasarkan pada intelijen kuat, cenderung tidak efektif karena berisiko akan dilewati oleh apa yang saat ini menjadi gerakan terorisme global canggih,” kata Guterres. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home