Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 10:36 WIB | Selasa, 30 Agustus 2016

Prancis Butuh Dukungan Damai Umat Muslim

Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve. (Foto: timesofisrael.com)

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve  mengatakan saat ini Prancis butuh dukungan dari umat Muslim di Eropa dan yang tinggal di negara tersebut.

"Prancis, lebih dari sebelumnya, membutuhkan hubungan damai dengan umat Islam," kata Cazenevue saat bertemu ulama dari komunitas Muslim, di Paris, seperti dilaporkan Xinhua, hari Senin (29/8).

Dalam konferensi tersebut, Cazeneuve mengatakan ia ingin pemerintah Prancis dan umat Muslim mencapai tahap baru agar Islam sesuai dengan nilai-nilai Republik, walau saat ini terjadi perdebatan apakah Prancis harus melarang baju renang muslim, atau yang popular disebut burkini.

Di sisi lain Cazeneuve menekankan pemerintah ingin membahas imigran Muslim yang diharap menyatu dan berintegrasi dengan lebih baik di negara Prancis yang sekuler.

Kontroversi itu dipicu setelah beberapa wali kota Prancis melarang muslimah mengenakan burkini di pantai.  

Pada hari Jumat (26/8), pengadilan administratif tertinggi Prancis membatalkan larangan mengenakan burkini di kota yang terletak di Prancis bagian selatan, Villeneuve-Loube.

Namun, putusan pengadilan gagal meredakan perdebatan dengan beberapa pemimpin partai beraliran ekstrem kanan yang menyerukan undang-undang baru yang akan melarang burkini tersebut.

“Kita tidak perlu undang-undang baru. Hukum sekarang adalah hukum yang berdasar paham Prancis yang sekular,” kata Cazeneuve.

Cazeneuve mengatakan pemerintah Prancis belum akan memproses aturan yang melarang burkini di Prancis.

“Bila pemerintah ikut mengurusi maka akan menciptakan ketegangan publik,” kata dia.

Dalam pertemuan tersebut turut dibahas  membangun landasan bagi Islam di Prancis, yang akan mendukung berbagai projek budaya, pendidikan, dan sosial untuk mengatasi  radikalisme, apalagi mengantisipasi meningkatnya kekhawatiran dari banyak orangtua apabila anaknya berangkat berjihad ke Suriah.  

Prancis adalah negara  bagi penduduk Muslim terbesar di Eropa dengan lima juta pemeluk, namun negara ini melarang berbagai simbol agama digunakan  di sekolah-sekolah. (xinhuanet.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home