Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 14:22 WIB | Jumat, 27 Mei 2016

Reaksi Warga RI Terhadap Kandidat Presiden AS Donald Trump

Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald John Trump. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah  warga Indonesia memiliki pandangan berbeda-beda terhadap kandidat presiden Amerika Serikat, Donald John Trump.

Meskipun dia telah menunjukkan sikap bahwa dirinya tidak percaya kepada umat Muslim, tapi hal itu tidak menghentikan dia untuk menghasilkan uang di negara-negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia.

Salah satu bisnis Trump di Indonesia, yaitu Trump International Lido Hotel dan Lido Lakes Resort & Conference yang berada di Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut kandidat presiden AS dari Partai Republik ini, Lido Lakes akan segera berubah menjadi contoh sukses dari "generasi berikutnya dari perhotelan mewah."

Masa depan Trump International Lido Hotel adalah salah satu dari dua resor Trump Hotel yang dikembangkan di Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Trump Hotel diumumkan sebagai joint venture dengan perusahaan investasi Indonesia MNC pada September lalu. Empat bulan kemudian, Trump membuat pengumuman kebijakan yang mengejutkan.

"Donald J. Trump menyerukan penutupan total akses bagi umat Muslim untuk memasuki Amerika Serikat sampai perwakilan negara kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi," dia mengumumkan dalam kampanyenya.

Sikap Trump terhadap umat Muslim mendapat beragam tanggapan dan reaksi dari warga Indonesia.  Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran mengatakan jika Trump menjadi presiden AS tidak akan memberikan jaminan kepada perkembangan bisnis di Indonesia.

“Untuk Indonesia tidak ada jaminan usaha lebih kondusif, maju, dan profit. Adapun hubungan politik juga tidak ada jaminan lebih baik dari Presiden-presiden yang sebelumnya,” kata Ngadiran kepada satuharapan.com dalam pesan singkat, di Jakarta, hari Jumat (27/5).

Menteri Koordinator Bidang Luhut Pandjaitan mempersoalkan pernyataan Trump yang melarang umat Muslim ke AS sementara dia berbisnis di negara mayoritas Islam seperti Indonesia.

"Kenapa dia tidak akan membiarkan orang Muslim untuk memasuki Amerika sementara ia memiliki uang di Indonesia, investasi di Indonesia?" kata Luhut dalam sebuah wawancara dengan CNN.

Luhut menyatakan bahwa Indonesia akan beralih ke mitra dagang lain jika Trump menjadi Presiden dan menutup pintu AS kepada lebih dari 200 juta umat Islam Indonesia.

Pada 2015, perdagangan bilateral barang dan jasa AS dengan Indonesia melebihi US$ 20 miliar atau setara Rp 300 triliun (kurs Rp 13.400).

"Saya tidak berpikir Amerika bisa bertahan hidup sendirian," kata Luhut.

Pengusaha Baik

Selain Luhut, Trump menuai tanggapan dari sejumlah warga Indonesia lainnya.

Pada acara wisuda salah satu universitas di Jakarta, tiga mahasiswi secara terpisah mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak suka dengan Trump karena ia "mendiskriminasikan kaum Muslim." Namun seorang lulusan lainnya mengatakan "Trump adalah seorang pengusaha yang baik."

Guru dan siswa di sebuah pesantren di kota Sukabumi bereaksi agak cemas saat disebutkan kandidat Partai Republik, Donald Trump.

Dini Muzadlifah, 17, yang bercita-cita suatu hari akan belajar di California, mendesak warga Amerika untuk berpikir "lagi dan lagi" sebelum memilih Trump. Muslim, kata dia, "bukan musuh Anda. Kami adalah teman."

Fuad Hasan, 17, menyebut Trump seorang "ekstrimis." "Donald Trump tidak baik untuk Amerika atau bagi dunia," tambahnya. "Saya merasa sangat sedih dan kecewa dengan pernyataannya."

Seorang juru bicara salah satu partai politik Islam Indonesia memperingatkan bahwa jika Trump menerapkan larangannya kepada umat Islam mengunjungi AS, maka akan ada seruan yang sama kepada warga AS ketika mengunjungi negara mayoritas Muslim.

"Muslim di banyak negara juga akan menuntut pemerintah mereka melakukan hal yang sama untuk Amerika dan ini berarti bahwa Trump akan menciptakan ketidakstabilan politik," kata Arsul Sani dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Bahkan akan meningkatkan ekstremisme terhadap kepentingan AS, termasuk di Indonesia," dia menambahkan.

Belum Ada Reaksi

Meskipun ada seruan dari beberapa politisi Indonesia untuk memboikot Trump, namun Luhut mengatakan bahwa untuk saat ini penawaran bisnisnya masih aman di Indonesia.

MNC, kolega bisnis Trump Hotel di Indonesia, tidak bersedia memberikan komentar terkait Donald Trump.

Seorang karyawan di Lido Lakes, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pernyataan Islamophobia Trump sebanding dengan janji pekerjaan baru dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat setempat.

"Resor ini akan menjadi dorongan ekonomi bagi masyarakat lokal di sini," kata karyawan itu. "Itu sebabnya tidak ada demonstrasi di sini terhadap Donald Trump."

Sementara beberapa warga di kota Cicurug - yang akan menjadi lokasi bisnis Trump - mengaku tidak menyukai Donald Trump.

"(Trump) seharusnya tidak membangun sebuah hotel di sini selama ia mendiskriminasikan Muslim di AS," kata Ahmed Jamjuri, seorang guru setempat.

"Saya marah ketika mendengar dia ingin melarang umat Islam," kata penjaga toko Willy Handarwan.

Indonesia bukan satu-satunya negara mayoritas Muslim di mana perusahaan Trump memiliki investasi. Menurut data keuangan pribadi Trump, ia juga memiliki kepentingan bisnis di Uni Emirat Arab, Azerbaijan dan Turki.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home