Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Hoyaranda 08:15 WIB | Senin, 27 November 2017

Sapaan yang Menyelamatkan

Gunakanlah senyummu untuk mengubah dunia. Jangan biarkan dunia mengubah senyummu!
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Alkisah seorang wanita  yang bekerja di sebuah pabrik pendinginan daging, masuk ke dalam ruang pendingin di pabriknya untuk memeriksa persediaan sesaat sebelum jam kerja berakhir. Belum selesai ia memeriksa, malang, pintu ruang pendingin tertutup tanpa bisa dibuka dari dalam. Wanita itu memukul-mukul pintu, berteriak, apa pun yang bisa ia upayakan, namun tak seorangpun mendengarnya.

Semakin lama ia semakin panik karena ia akan mati kedinginan jika ia terjebak di dalam lemari pendingin itu. Benar saja, tak lama kemudian ia sudah mulai lemas dan teriakan serta pukulannya pada pintu menjadi semakin lemah. Semua karyawan sudah meninggalkan pabrik, harapan untuk selamat makin kecil. Badannya semakin lemas, dan ia seakan hanya menunggu ajal.  

Namun, lima jam sejak ia mulai terjebak,  tepat sebelum ia kehilangan kesadaran, tiba-tiba petugas keamanan pabrik membuka pintu. Wanita itu secara ajaib terselamatkan nyawanya.

Ketika ia bertanya bagaimana petugas keamanan itu menemukannya, petugas itu  berkata, ”Saya sudah bekerja di pabrik ini selama 35 tahun. Ratusan pekerja bekerja di pabrik ini, dan setiap pagi mereka masuk lewat gerbang yang saya jaga, lalu pulang lewat gerbang yang sama. Kebanyakan di antara mereka menganggap saya tidak ada. Hanya Anda yang setiap pagi menyapa saya dengan ucapan: ’Selamat pagi!’ Lalu sorenya Anda keluar sambIl menyapa lagi: ’Selamat sore, sampai jumpa besok!’”

”Hari ini Anda masuk seperti biasa dan menyapa selamat pagi,” lanjut petugas keamanan itu, ”tapi sore ini setelah selesai jam kerja, saya tak mendapatkan ucapan selamat sore itu. Saya menunggu, tapi Anda tak kunjung keluar. Karena itu saya memutuskan untuk mencari Anda karena saya yakin sesuatu telah terjadi pada diri Anda. Saya mencari di setiap sudut. Saya yakin harus menemukan Anda karena ucapan selamat sore Anda belum terdengar.”

Cerita tadi tersebar di kelompok media sosial beberapa waktu lalu. Kisah tentang sebuah nyawa yang telah diselamatkan oleh upaya sangat sederhana: senyum dan sapaan. Nyatanya itu merupakan hal kecil yang amat bermakna bagi mereka yang menerimanya.

Sesungguhnya amat mudah membuat orang lain merasa dihargai, yakni hanya dengan sebuah senyuman. Namun, betapa sedikit orang yang menyadari nilai sebuah senyuman.  Dan senyum sering kali hilang ketika kesulitan mendera kehidupan. Atau karena kesedihan sedang melanda.

Betul,  hidup tidak selalu ramah. Benar, bahwa kesulitan kadang seakan enggan meninggalkan kita. Dan saat roda kehidupan sedang berada di bawah, dapat dipahami bahwa tersenyum menjadi hal yang sulit dilakukan.

Namun demikian, jangan biarkan kesulitan hidup menghilangkan senyummu. Jadikanlah senyummu sebagai kekuatanmu, dan lihatlah, tanpa kita sadari, tindakan sederhana itu bisa mengubah hidup orang lain.  Dengan senyum,  persahabatan baru mudah dibentuk. Dengan senyum,  hidup orang lain mungkin menjadi semakin baik.  Dan sebagaimana wanita dalam cerita ini, mungkin nyawa kita pun suatu saat akan terselamatkan oleh senyuman.

”Jangan pernah membiarkan seorangpun lalu dalam hidupmu tanpa engkau memberikan arti baginya!” Demikianlah kata-kata berharga dari Ibu Teresa.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home