Loading...
INSPIRASI
Penulis: Daniel Santoso 01:00 WIB | Minggu, 17 Mei 2015

The Avengers: Age of Ultron

Beranikah kita saling menerima?
Foto: istimewa

SATUHARAPAN – Siapakah Ultron itu? Ternyata tak lebih dari nama penjahat rekaan di cerita terbitan Marvel Comics: The Avengers. Kelompok para pembalas dendam ini terdiri atas gabungan berbagai karakter pahlawan yang dibentuk pada September 1963 oleh Stan Lee dan Jack Kirby.

Captain of America (Steve Rogers), yang agak kuno karena aslinya hidup pada masa Perang Dunia II berhasil dilepaskan dari es setelah beku selama 75 tahun, berperan memimpin dan menjaga agar kelompok ini tetap berbahasa sopan. Pada sisi yang lain ada Iron Man (Tony Stark) yang bervisi amat modern dan sibuk bergelut dengan teknologi tercanggih guna mencapai mimpinya. Maklum, ia mempunyai sumber daya yang tidak terbatas dan senang memimpin.

Hulk Si Monster Hijau bodoh, yang sebenarnya adalah Bruce Banner, professor genius, menjalin hubungan asmara dengan Natasha Romanoff seorang mantan agen rahasia asal Rusia yang telah dilatih dengan keji agar berhati dingin dan mahir berperang dengan segala cara.

Thor seorang dewa dari Asgard yang ada dalam mitologi Norwegia dengan senjata palu dahsyatnya serta Clint Barton seorang ahli panah mantan agen yang mempunyai dua anak usia sekolah dasar dan seorang istri yang sedang mengandung.

Demikianlah sosok 6 anggota tim Avenger di film keluaran tahun 2015 ini. Setiap pahlawan super ini mempunyai kemampuan yang dahsyat, namun mereka belajar untuk bersatu sebagai kelompok agar dapat memenangkan pertempuran melawan Ultron yang tak lain adalah mesin dengan kepandaian buatan muktahir.

Penuh dengan adegan pertempuran yang keras, namun film ini juga berusaha menampilkan sisi rapuh dari para pahlawannya, baik dari kelamnya masa lalu, sembrononya keinginan dan lemahnya karakter. Bagaimana pun juga, kekuatan baik akhirnya berhasil menang setelah mereka bekerja sama.

Film ini mengingatkan saya akan kondisi gereja. Penuh dengan orang lemah yang telah dikuatkan Tuhan. Masing-masing punya kedahsyatannya sesuai talenta dari Tuhan, namun semuanya baru berguna bagi kemuliaan Tuhan setelah rela sadar bahwa mata, mulut, kepala, tangan dan kaki adalah anggota dari satu tubuh: Tubuh Kristus.

Beranikah kita saling memaafkan dan menerima? Beranikah kita saling mengasihi?

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home