Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:27 WIB | Rabu, 20 Agustus 2014

Wali Kota: Tak Ada Perpecahan Ras di Ferguson

Demonstran memegang plakat yang memprotes penembakan Michael Brown (18) pada 15 Agustus 2014 di Ferguson, Missouri, AS. Michael Brown tewas setelah ditembak di siang hari pada 9 Agustus 2014 yang diduga dilakukan oleh polisi. (Foto: AFP)

FERGUSON, SATUHARAPAN.COM - Wali Kota Ferguson yang dilanda kerusuhan, James Knowles mengatakan,“ kotanya yang berpenduduk 22 ribu orang telah menjadi contoh bagi negara bagian Missouri, AS.”

Wali Kota, kota di mana polisi dan demonstran bentrok selama 10 hari, setelah penembakan fatal seorang remaja kulit hitam yang tidak bersenjata oleh seorang polisi kulit putih mengatakan, “tidak ada perpecahan ras di kota Ferguson”.

Wali Kota James Knowles mengatakan kepada jaringan televisi Amerika, MSNBC hari Selasa (19/8), bahwa kota berpenduduk 22 ribu orang di negara bagian Missouri, telah menjadi “contoh bagi kawasan itu”, karena berubah dari mayoritas berpenduduk putih menjadi mayoritas kulit hitam.

Komentar tersebut keluar, setelah malam ketiga yang rusuh di jalan-jalan Ferguson, yang sudah mengalami demonstrasi sejak seorang petugas polisi menewaskan Michael Brown (18) pada 9 Agustus.

Penembakan itu memicu tuduhan diskriminasi sistematis, terhadap minoritas dan perdebatan nasional mengenai ras di Amerika.

Sebuah jajak pendapat, yang diadakan selama akhir pekan, dan dirilis hari Senin (18/8), oleh Pusat Riset Pew, yang berkantor pusat di Washington, menunjukkan 80 persen warga Amerika keturunan Afrika yakin, kematian Brown mengangkat isu-isu penting mengenai ras, dibandingkan dengan 37 persen mengenai kulit putih. (VOA Indonesia)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home