Loading...
HAM
Penulis: Ignatius Dwiana 12:06 WIB | Jumat, 26 Juli 2013

YLBHU: Rekonsilisasi Syiah Sampang Diacak-acak

(Foto change.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kedatangan Menteri Agama, Suryadharma Ali, dan Menteri Perumahan, Djan Faridz, ke Sampang pada hari Rabu (24/7) menuai kecaman dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia (YLBHU). Dalam catatan YLBHU, keduanya dianggap mengacak-acak rekonsiliasi.

"Kedatangan Menteri Agama, Suryadharma Ali, dan Menteri Perumahan, Djan Faridz, yang keduanya dari Partai Persatuan Pembangunan ke Sampang dan kota Surabaya sejak tiga hari lalu terutama di saat pematangan rekonsiliasi oleh Prof Abd A'la yang juga Rektor IAIN Sunan Ampel menurut kami hanya untuk mengacak-acak rencana dan arah rekonsiliasi Prof A'la yang sangat bagus terkait pemulangan dan rekonsiliasi melibatkan polisi, tentara, dan pemberdayaan ekonomi," kata Hertasning Ichlas dari YLBHU.

"Seluruh hasil pertemuan pihak kami dengan Suryadharma Ali dua hari ini, isinya adalah upaya Suryadharma Ali untuk membuat warga Syiah bertobat, karena menurut dia ini daerah mayoritas Ahlus Sunnah dan seharusnya ikut ajaran yang benar bukan ajaran sesat. Suryadharma Ali yang ingin memaksakan pindah akidah, syahadat ulang, menyebut aliran sesat dan perlunya taubatan nasuha menunjukkan bahwa dia bukan hanya intoleran, tapi memang konsisten bersikap anti Syiah dan anti keberagaman," kata dia

Hertasning Ichlas mengatakan, "Tantangan serius dari kaum intoleran kiai-pemerintah yang merintangi pemulangan dan rekonsiliasi sejati menjadi PR (pekerjaan rumah-Red.) berat kami. Dan hal ini harus kami jelaskan ke Presiden SBY yang akan datang akhir Juli ke Jatim, dan berencana mengajak pihak ABI-YLBHU dalam informasinya kepada kami. Prof A'la jelas sekali membutuhkan strong conviction dari SBY untuk menjalankan misinya."

Menurut Direktur Eksekutif YLBHU ini, Suryadharma Ali dalam pertemuan menghadirkan kiai-kiai intoleran seperti Ali Karrar, Jafar Shodik, Doffir juga dua pejabat publik yang terkenal begitu larut dengan kepentingan kiai-kiai intoleran, Kesbangpol Sampang dan Soekarwo.

Selama kedatangannya ke Sampang dan Surabaya, Suryadharma Ali tidak menengok pengungsi Syiah di Rusunawa. Suryadharma Ali malah menyuruh Pemerintah Propinsi Jawa Timur membawa ibu dari kyai Syiah, Tajul Muluk, untuk menghadap kepadanya di sekitar lounge di bandara padahal usia ibu itu sudah sepuh.

"Sampang yang rukun, sejahtera dan damai serta bisa menjadi inspirasi penyelesaian konflik, dan kampung kerukunan agama akan sulit terwujud jika para pejabat publiknya kualitasnya seperti Menteri Agama, Suryadharma Ali, yang ingin hanya satu paham eksis sendirian. Bahkan jika harus dengan cara memaksa dan mentolerir kekerasan."
 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home