Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 21:21 WIB | Kamis, 19 Mei 2016

24 CEO Perusahaan AS Berminat Investasi Sektor Energi di RI

Menteri ESDM Sudirman Said. (Foto: Dok. satuharapan.com/Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengadakan diskusi dengan delegasi Amerika Serikat (US Power Working Group) pada hari Rabu (18/5) bertempat di Gedung Heritage, Kementerian ESDM.

Diskusi berlangsung dalam suasana keterbukaan dan dipimpin oleh Menteri ESDM, Sudirman Said, serta Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert O. Blake.

Selama diskusi,  24 CEO perusahaan Amerika menyampaikan minatnya untuk mempercepat investasi AS di sektor energi.  Lebih lanjut juga dibahas tentang proses kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat, serta apa yang mungkin menjadi tantangan dalam kerja sama tersebut.

“Kami terbuka dengan jenis kerjasamanya. Silahkan memilih program yang cocok dengan kapasitas perusahaan, kemudian bisa mendiskusikan lebih lanjut detil kerjasama dengan Kementerian ESDM dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Meskipun ada halangan yang ditemui tetap harus optimis dan mampu berkompetisi dengan baik agar tujuan tercapai,” kata Sudirman Said dalam sambutannya.

Pemerintah Indonesia saat ini telah melakukan beberapa langkah konkret dalam pengelolaan energi, yaitu pengalihan subsidi minyak sebesar Rp 200 triliun, mendorong eksplorasi migas secara intensif, membubarkan petral, membangun dua tanki penyimpanan dengan kapasitas 300.000 barrel/hari, pencanangan program 35.000 MW dengan total kontrak 17.836 MW di kuartal I 2016.

Selain itu pengembangkan di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) mencakup program 5.000 MW Solar PV, pembentukan Center of Excellence Clean Energy, pengalokasian Dana Ketahanan Energi (DKE), Program Indonesia Terang (PIT) dan menginisiasi gerakan konservasi energi potong 10 persen di 20 kota di Indonesia.

Terkait PIT, di kesempatan yang sama, William Sabandar, Ketua Satgas Percepatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan (P2EBT) menjelaskan bahwa tahun 2016 adalah tahun persiapan untuk PIT dan tahun 2017 adalah tahun implementasi.

“Beberapa langkah sudah dilakukan antara lain sosialisasi dengan Pemerintah Daerah di enam provinsi yang menjadi target PIT, pengalokasian biaya melalui DKE meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah, dan kerjasama dengan berbagai perusahaan,” kata William.

Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian ESDM membuka lebar peluang kerjasama di pembangunanan infrastruktur bidang energi, investasi riil, pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia, pengembangan kapasitas untuk industri lokal serta pengembangan teknologi baru.

Banyak peluang investasi yang dapat dimanfaatkan, antara lain untuk lelang IPP program 35.000 MW yang masih tersedia serta kesempatan untuk pemanfaatan bioenergi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

“Kunci utama menghadapi tantangan dalam pengelolaan sektor energi adalah passion.  Tugas saya dan Kementerian ESDM adalah membuat regulasi yang tepat sebagai payung hukum. Mari fokus untuk langsung bekerja. Kami terus melakukan komunikasi dengan pihak terkait seperti PLN, dan akan terus membangun kerjasama berkelanjutan dengan Amerika Serikat,” kata Sudirman.

Duta Besar, Robert O. Blake, mengapresiasi adanya diskusi dengan Menteri ESDM dan berharap proses kerjasama dan investasi antara Indonesia dengan Amerika Serikat di sektor energi akan terlaksana dengan baik.

“Kami mengagendakan diskusi lanjutan untuk teknis kerjasama lebih lanjut,” kata Blake. (esdm.go.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home