Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 17:07 WIB | Selasa, 14 Juli 2015

70.000-an Pendatang Serbu Jakarta, Ahok Takkan Tolak

Pelepasan 1.800 peserta mudik gratis di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (14/7). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memperkirakan sebanyak 60.000 hingga 70.000 pendatang akan menyambangi ibu kota seusai Hari Raya Idul Fitri nanti. Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kepentingan pendatang ini menurut Ahok ialah pelajar yang akan menempuh pendidikan atau  orang yang telah memiliki pekerjaan.

“Karena sekarang industri juga sudah banyak berkembang di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, jadi semakin lama orang tidak ke Jakarta lagi. Sekarang Jakarta sebetulnya makin kosong kok, yang datang orang-orang yang mau sekolah, punya kerjaan, kita sudah gusurin tempat-tempat yang kumuh, sungai, waduk. Kamu nggak ada kos-kosan yang murah lagi nanti,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Selasa (14/7).

Untuk itu, Ahok mengaku tak akan menolak urbanisasi. Ia pun tak mencegah orang datang ke Jakarta asal ia memiliki kerja yang pasti. Sementara untuk warga yang telah lama tinggal di Jakarta dan telah memiliki penghasilan tetap, Ahok tak segan-segan akan memberi KTP.

“Asal dia punya kerjaan, dagang bakso misalnya, dapat keuntungan Rp 15 juta sampai Rp 30 juta per bulan, kenapa kita nggak kasih KTP. Itu potensi bayar pajak tuh,” kata Ahok.

KTP DKI akan diberikan asal ada surat rekomendasi dari warga lain yang menyatakan bahwa warga tersebut telah tinggal sekurang-kurangnya tiga tahun di Jakarta.

Senada dengan Ahok, Ketua Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW), Happy Djarot Saiful Hidayat berpesan kepada para pemudik, mereka harus menjamin tempat tinggal dan pekerjaan bagi warga yang hendak mengajak sanak saudaranya hijrah ke Jakarta.

“Jangan sampai mereka datang tak punya tempat tinggal, tak punya pekerjaan yang jelas, dan justru jadi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS),” kata Happy. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home