Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 21:02 WIB | Selasa, 19 Mei 2015

Ahok: SPBG di DKI Sudah Cukup

Seorang petugas "mobile refueling unit" (MRU) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) saat mengisi bahan bakar gas pada kendaraan bajaj yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/1). Keberadaan SPBG di Jakarta dinilai masih minim, akibatnya jumlah kendaraan khususnya bajaj setiap harinya harus mengantre karena hanya ini SPBG satu-satunya yang berada di kawasan tersebut. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menampik kurangnya stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jakarta. Menurutnya, saat ini banyak penambahan  Mobile Refueling Unit (MRU) yang di sebar di beberapa titik seperti perumahan dan taman.

“Kesiapan SPBG oke, kita sudah tambah mobile Mobile Refueling Unit banyak. bisa cukup kok sekarang kita taruh di perumahan-perumaha bahkan di taman,” ujar Ahok kepada satuharapan.com, Selasa (19/5) malam di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Beberapa waktu lalu, pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada Diskusi Publik Pengembangan Produk-produk Pengolahan Pertamina menegaskan pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi membangun transportasi publik yang layak sebagai salah satu kompensasi setelah mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah-tengah masyarakat, salah satunya dengan menambah jumlah SPBG di beberapa wilayah.

Bersilang pendapat dengan Ahok, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan Jakarta rasanya masih perlu menambah lebih banyak SPBG untuk memenuhi kebutuhan pengisian bahan bakar gas, terutama untuk bajaj yang disinyalir jumlahnya mencapai ribuan.

 “Sebenarnya masih kurang, SPBG kan bukan hanya untuk bajaj saja, yang lain juga sudah mulai banyak. Saya saja kan pakai itu bahan bakar gas,” ungkap Djarot kemarin.

Berkenaan dengan bahan bakar gas dan gerakan langit biru di Jakarta, pemprov tengah mencanangkan peremajaan bagi bajaj oranye.

Kepala Dishubtrans DKI, Benjamin Bukit beberapa waktu lalu memaparkan peremajaan bajaj kini mencapai jumlah armada kurang lebih 7.000. Namun demikian, sopir bajaj mengeluhkan sulitnya mengurus perizinan operasi bajaj biru di PTSP.

Menanggapi komplain para sopir bajaj tersebut, Ahok dengan tegas menyatakan agar sopir segera melaporkan kepadanya bila merasa dipersulit.

Enggak sulit seharusnya, dia (sopir, Red) tinggal beli biru lalu lapor ke Dishub, kalau mereka kesulitan lapor saya!” ungkap Ahok.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home