Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 10:39 WIB | Senin, 01 Juni 2015

Ahok Tegur Djarot Soal PRJ Senayan

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menegur rekan sejawatnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat karena disinyalir telah mengeluarkan surat izin untuk penyelenggaraan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan. Menurut Ahok, Djarot telah menyalahi aturan karena mengeluarkan izin atas nama Pemprov DKI. Akibatnya, penyelenggara acara pun mencantumkan logo Pemprov DKI, sementara Pemprov DKI secara resmi tak mengeluarkan surat izin tersebut.

“PRJ Senayan memang berantakan. Makanya saya sudah tegur Pak Wagub. Sebetulnya Wagub itu secara jujur menyalahi aturan. Wagub tidak bisa mengeluarkan surat izin atas nama pemprov, yang berhak mengeluarkan izin itu hanya gubernur,” ujar Ahok, sapaan akrab Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (1/6).

Apalagi Wagub ini bukan pasangan loh untuk kasus Pak Djarot karena saya yang melantik. Jadi, Wagub kasus DKI sekarang lewat undang-undang pemerintah pusat, dia itu nggak beda dengan deputi sebetulnya,” Ahok menambahkan.

Tahun lalu , saat awal masa pemerintahannya bersama Joko Widodo (Jokowi) di DKI, Ahok mengatakan pernah memberi izin pesta rakyat serupa di Monumen Nasional (Monas). Namun, PRJ yang sedianya digelar untuk rakyat justru berakhir ricuh. Pemprov saat itu memberi izin PKL berjualan di trotoar dan taman, namun banyak oknum aparat nakal dan preman yang justru menyewakannya pada pedagang. Akibatnya, protes pun berkembang dan taman-taman di Monas menjadi rusak. Tak berbeda dengan PRJ Monas, PRJ Senayan ternyata juga berlangsung ricuh. Bnayak pedagang yang dirugikan karena tarikan biaya retribusi listrik dan air terlalu besar, bahkan hingga Rp 8 juta. Selain itu, banyak pengunjung dan pemilik stand yang kehilangan barang-barangnya. Pengunjung dan pemilik stand mengaku panitia kurang memperketat keamanan.

“Jadi ini semua main manfaatin kita cari duit doang. Jadi lebih baik kita tekan di JIExpo PRJ kasih lebih banyak ruangan untuk UMKM yang murah. Makanya dia perluas satu hektar. Dia lebih profesional, sampah nggak kelihatan lalu dia harus kasih tiket gratis untuk orang yang sudah tua dan tidak mampu gitu,” kata Ahok.

Ahok pun menyayangkan pihak penyelenggara PRJ Senayan mencantuman logo Pemprov untuk menarik pengunjung. Ke depan, Ahok memastikan tak akan ada lagi pesta rakyat semacam PRJ Senayan yang justru merugikan berbagai pihak. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengimbau agar Wagub ta mengeluarka surat serupa setelah ini.

“Saya bilang Wagub, nggak bisa lagi seperti itu, tapi dah terlanjur, masa mau ditutup,” kata dia. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home