Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 23:49 WIB | Minggu, 31 Mei 2015

Sariban, Pejuang Kebersihan Bandung Masih di Garda Depan

Sariban, pejuang sampah saat ditemui di Jalan Konferensi Asia Afrika, Minggu (31/5). (Foto: Francisca Christy Rosana)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Memakai caping dan berbaju serba kuning sehari-hari mengitari Kota Kembang, Bandung dengan sepeda ontelnya, menamai dirinya sebagai Pejuang Kebersihan.

Usianya yang sudah lebih dari 60 tahun tak menyurutkan niat mengayuh sepeda menyusuri Jalan Pahlawan hingga Jalan Dago memunguti sampah, memasukkan ke keranjang di belakang sepedanya, lalu membuangnya di bak-bak container yang disediakan pemerintah kota.

Sariban, pria asal Magetan Jawa Timur ini telah 32 tahun mengabdikan diri menjadi pahlawan kebersihan tanpa tanda jasa. Kendati tak bergerilya di kota asalnya, Sariban mengaku tak pernah merasa keberatan berdiri di garda depan memungut sampah di kota yang kini dipimpin Ridwan Kamil ini.

“Saya menjadi relawan sudah 32 tahun. Relawan murni, bukan relawan yang punya kepentingan. Saya hanya menjalankan perintah Allah karena dalam perintah agama kebersihan harus dipelihara. Kalau bukan kita yang peihara, lalu siapa lagi?” ujar ayah empat anak itu kepada satuharapan.com saat ditemui di Kawasan Asia-Afrika, Bandung, Jawa Barat, Minggu (31/5).

Penampilannya yang unik dan kegiatannya yang inspiratif ini tak jarang membuat masyarakat memusatkan perhatiannya pada Sariban. Beberapa warga pun tampak mengabadikan aksi Sariban.

“Kalau saya ketemu masyarakat, saya ajak bersihin sampah. Apalagi saat Konferensi Asia Afrika, saya di garda paling depan,” katanya.

Sariban berharap Bandung tak kalah dengan Kota Surabaya yang baru-baru ini ditetapkan sebagai kota terbersih di Indonesia.  

“Harapan saya lingkungan hidup di Kota Bandung harus lebih baik dan jangan sampai Kota Bandung tertinggal dari kota-kota lain seperti Surabaya yang telah menjadi kota terbersih Seindonesia. Mudah-mudahan Kota Bandung yang dipimpin Ridwan Kamil lebih baik,” ujarnya.

Pejuang Kebersihan ini mengaku mulai menjalankan misinya pukul tujuh pagi dan belum dapat pulang dengan tenang jika sampah minimal satu karung belum berhasil dipunguti.

Berdiri di garda depan melawan sampah bertebaran tanpa upah telah memantik semangat banyak orang. 

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home