Aksi Protes Kudeta Militer di Myanmar
SATUHARAPAN.COM-Penolakan rakyat Myanmar terhadap pengamilalihan kekuasaan (kudeta) oleh militer terus berlanjut dan makin luas. Meskipun ada ancaman dari penguasa militer, aksi protes terus digelar dan melibatkan banyak kelompok.
Militer Myanmar melancarkan kudeta pada hari Senin (1/2) dini hari, dan ratusan orang, terutama tokoh politik ditahan. Di antara mereka adalah Aung San Suu Kyi, pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Militer melancarkan kudeta karena NLD menang pemilu pada November 2020, dan itu bisa menjadi pendorong reformasi Myanmar ke arah demokrasi yang makin kuat. Namun militer menuduh pemilu itu dicurangi, dan kudeta dilakukan pada hari ketika anggota parlemen terpilih akan bersidang untuk pertama.
Hampir dua pekan ini aksi protes terus dilancarkan, dan militer terus menekan mereka, tetapi tekanan internasional makin besar dari negara-negara Barat. Hanya China yang tampaknya mendukung junta militer, seperti dituduhkan massa protes, meskipun Kedutaan Besar China di Myanmar membantah.
Editor : Sabar Subekti
Kenali Gejala Lupus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik Univers...