Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 17:15 WIB | Rabu, 08 Juni 2016

Akun Facebook Perwira TNI Dibajak untuk Hina Presiden

Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman. (Foto: Puspen TNI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Berdasarkan informasi dari Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin, pada hari Selasa (7/6) melalui akun Lettu Rhendy, pembajak menuliskan pernyataan berbau sara yang menghina Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2016 lalu.

Dalam bekas akun Rhendy, pelaku menggunakan nama Muhammad Adiitya namun dengan foto Rhendy.

Akun Facebook milik Lettu Kav Rhendy Jaury tak bisa dibuka sejak 2012 lalu. Rupanya, akun tersebut kemudian dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk melakukan aksi tak terpuji.

“Segera laksanakan penyelidikan dan pemeriksaan serta pengusutan dengan tuntas,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam perintahnya kepada Tim Intel TNI seperti dikutip dari keterangan tertulis Puspen TNI.

Tim segera melakukan pengecekan secara forensik digital dan menemukan ada 35 akun palsu yang menggunakan foto Rhendy. Setelah ditelusuri, Rhendy yang berdinas di Yonkav-1/1 Kostrad membuat akun Facebook pada 2008 dan sudah tak bisa diakses sejak 2012. Saat masih dapat diakses, Randy kerap mengunggah foto-foto kegiatan semasa Taruna Tingkat 3 berpangkat Sermadatar sampai dengan Letnan Dua.

Pada 4 Juni 2016, Rhendy lantas melapor ke Polda Metro Jaya atas dugaan Tindak Pidana dan Transaksi Elektronik di akun facebooknya.

“Tidak benar anggota TNI melakukan penghinaan terhadap Presiden RI yang terjadi adalah upaya mendiskreditkan TNI melalui pembajakan akun facebook Lettu Kav Rhendy Jaury dengan menggunakan nama Muhammad Adiitya, kita bisa yakinkan itu, karena telah dilakukan pemeriksaan secara cermat,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.

“Banyak beredarnya akun palsu yang mengatasnamakan prajurit TNI termasuk didalamnya menggunakan akun Facebook Gatot Nurmantyo (Panglima TNI) melalui jejaring media sosial Facebook, Twitter dan lainnya,” dia menambahkan.

Banyaknya fenomena akun media sosial yang mendiskreditkan TNI, Mabes TNI secara resmi telah melayangkan permintaan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk segera menutup akun-akun palsu yang mengatasnamakan instansi, pejabat dan prajurit TNI. (PR)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home