Al-Assad: Putin Tidak Pernah Bicara Dia Harus Mundur
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Presiden Suriah, Bashar Al-Assad mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak pernah berbicara dengannya tentang dia harus meninggalkan kekuasaan, meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat agar dia mundur.
"Mereka tidak pernah mengatakan satu kata mengenai hal itu," kata Al-Assad dalam wawancara dengan NBC News, hari kamis (14/7) yang transkripnya juga disiarkan oleh kantor berita negara itu, SANA.
Al-Assad ditanya apakah Putin atau Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, berbicara kepadanya tentang transisi politik di Suriah, setelah perang saudara berkobar sejak 2011. ‘’Ini berkaitan dengan rakyat Suriah. Hanya rakyat Suriah yang menentukan siapa yang akan menjadi presiden... dan kapan harus pergi. Mereka tidak pernah mengatakan satu kata mengenai hal ini.’’
Al-Assad juga mengatakan dia tidak khawatir bahwa Putin dan menlu AS, John Kerry, yang melakukan perjalanan ke Moskow pada hari Kamis ini, akan membuat kesepakatan yang akan memaksa dia hengkang dari kekuasaan.
"Karena politik mereka, maksudku, politik Rusia, tidak didasarkan pada membuat penawaran. Ini didasarkan pada nilai-nilai," kata Assad.
Rusia adalah sekutu utama Al-Assad, sementara AS mendukung pemberontak dan berusaha menggulingkan Al-Assad dan menyerukan dia untuk meninggalkan kekuasaan.
Kerry berkunjung ke Moskow dalam upaya membangun kerja sama yang lebih luas dengan Rusia dalam perang melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) di Suriah.
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...