Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 23:35 WIB | Jumat, 06 Desember 2013

ANC: Mandela Adalah Pohon Boabab Yang Rubuh, Tetapi Menyuburkan Tanah

ANC: Mandela Adalah Pohon Boabab Yang Rubuh, Tetapi Menyuburkan Tanah
Nelson Mandela dan istrinya Winie ketika keluar dari penjara setelah 27 tahun. (Foto-foto: Ist.)
ANC: Mandela Adalah Pohon Boabab Yang Rubuh, Tetapi Menyuburkan Tanah
Pohon boabab besar di Afrika.

PRETORIA, SATUHARAPAN.COM -  "Pohon baobab besar telah rubuh, tetapi akarnya akan memelihara tanah untukselamanya," demikian pernyataan parati Kongres Nasional Afrika (ANC), partai di mana Nelson Mandela berjuang untuk demokrasi di Afrika Selatan dan mengakhiri politik pemisahan, apartheid, hari  Jumat (6/12).

Pernyataan itu dikeluarkan terkait meninggalnya Nelson Mandela, tokoh besar negara itu. Pohon baobab, adalah pohon khas di Afrika yang tuimbuh hingga berukuran sangat besar dan menjadi naungan bagi banyak satwa.
ANC mengatakan bahwa bangsa Afsel kehilangan "raksasa, lambang kerendahan hati, kesetaraan, keadilan, perdamaian dan  tempat  harapan bagi  jutaan orang, di sini dan di luar negeri ,” kata pernyataan itu.

Sekretaris Jjenderal ANC, Gwede Mantashe, mengatakan dalam pernyataan itu,  partainya  merasakan  kehilangan yang mendalam. "Dalam kehidupan setiap bangsa, muncul orang-orang yang meninggalkan jejak tak terhapuskan dan abadi pada sejarah bangsa mereka. Pria yang  produk dan  pembuat sejarah, ketika mereka meninggalkan visi hidup baru dan lebih baik, dan cara yang dapat digunakan untuk menang dan membangunnya."

"Madiba mencintai Afrika Selatan, dan mengingatkan kita akan kekuatan kepalan tangannya meninju udara saat dia melangkah keluar dari penjara setelah 27 tahun. Dan ketegasan selama negosiasi untuk kebebasan negara kita tercinta. Kita merayakan  melalui senyumnya, dan wajah  ceria. Madiba jive, cintanya untuk anak-anak dan sangat menghormati perempuan di negara ini,” kata pernyataan itu lebih lanjut.

 Memelihara Bumi

ANC menggambarkan Mandela sebagai pohon baobab Afrika yang besar, yang mencintai Afrika sebanyak dia mencintai Afrika Selatan, telah rubuh.  Namun akar dan benih yang dihasilkan akan memelihara bumi selama beberapa dekade yang akan datang."

Mandela lahir di Qunu dan merasakan beban penindasan kolonial, eksploitasui dan diskriminasi ras. Dia bergabung dengan ANC pada tahun 1942. "Dia yakin dengan keyakinan gurunya  yang bijaksana, Walter Sisulu,  ANC sebagai sarana untuk perubahan di Afrika Selatan. Dia mencintai ANC. Oleh karena itu, ada  kata-kata yang sering muncul bahwa setelah kematiannya, dia akan bergabung dengan cabang ANC terdekat di surga."

ANC mengatakan Mandela memimpin partai nyaris sepanjang hidupnya. "Dia adalah bagian dari kepemimpinan kolektif ANC dan tidak pernah  membuat keputusan tanpa terlebih dahulu mencerminkan sikap bersama rekan-rekannya. Namun dia akan berjuang untuk prinsip dan hal yang benar untuk dilakukan.

"Mandela bukan hanya produk, tetapi pembuat juga sejarah bagi rakyatnya.” Mandela  ketika  di penjara  pernah mengatakan, "Kita tidak meminta kesetaraan pada skala yang lebih rendah, kita  berjuang untuk menang pada tingkat yang sama tetapi lebih tinggi.” (mg.co.za)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home