Loading...
DUNIA
Penulis: Kartika Virgianti 23:36 WIB | Senin, 07 Juli 2014

Angela Merkel Kunjungi Tiongkok, Pasar Terbesar Kedua Jerman

Konselor Jerman, Angela Merkel dan Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang dalam pertemuan di Beijing, Tiongkok, Senin (7/7). (Foto: dw.de)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Kanselir Jerman, Angela Merkel menghadiri pertemuan Ekonomi dan Perdagangan Tiongkok-Jerman selama tiga hari di Beijing, Tiongkok. Tiongkok selaku pasar terbesar kedua bagi Jerman, setelah Amerika Serikat.

Merkel juga mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Tiongkok. Pada hari kedua kunjungannya, ia dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang. Selain itu, dia kemudian bertemu Presiden Tiongkok, Xi Jinping pada Senin (7/7) malam harinya.

Kunjungan Merkel ke Tiongkok tersebut merupakan ketujuh kalinya sejak menjabat pada 2005. Isu perdagangan diharapkan dijalankan sepenuhnya sesuai dengan agenda.

Tiongkok adalah pasar ekspor terbesar kedua bagi Jerman, di luar Eropa, dan setelah Amerika Serikat. Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak pertama di dunia, Tiongkok merupakan pasar utama terutama produk permesinan dan kendaraan mobil dari Jerman

Jerman mengekspor barang senilai 67 miliar euro (£ 53 miliar, US$ 91 miliar) ke Tiongkok tahun lalu, sedangkan impor dari Tiongkok mencapai 73 miliar euro.

Sebelumnya pada Minggu (6/7), Merkel mengunjungi Chengdu, ibu kota barat daya Provinsi Sichuan, tempat di mana terdapat lebih dari 150 perusahaan Jerman berproduksi.

Permasalahan Jerman-Tiongkok

Kunjungan Merkel ke Tiongkok dalam kapasitasnya sebagai kanselir dapat menegaskan semakin pentingnya hubungan Tiongkok-Jerman, yang saat ini tengah diwarnai dengan permasalahan, berdasarkan laporan wartawan BBC di Beijing, Martin Patience.

Perusahaan Jerman telah mengeluhkan bahwa pengusaha Tiongkok meretas teknologi mereka, sementara perusahaan lainnya mengatakan bahwa mereka tidak dibayar tepat waktu.  

Dalam konferensi pers di Beijing yang didominasi oleh isu-isu perdagangan itu, Perdana Menteri Li membantah tuduhan yang mengatakan Tiongkok sebagai mata-mata siber.

“Tiongkok dan Jerman dapat dikatakan, keduanya korban serangan peretasan (hacking),” kata Li dalam konferensi pers itu. (bbc.com)

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home