Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 20:31 WIB | Kamis, 08 September 2016

Anggota DPR Belanda Muslim Tolak Bersalaman dengan PM Israel

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tampak mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan anggota parlemen Belanda, tetapi tidak mendapat tanggapan (Foto: AFP PHOTO / ANP / Bart Maat)

DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM - Seorang anggota parlemen Belanda yang diketahui beragama Islam, menolak menjabat tangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah pertemuan pada hari Rabu (7/9) di Den Haag, Belanda.

Ketika Netanyahu mengulurkan tangannya, anggota parlemen tersebut justru menghindar dan menyembunyikan tangannya ke belakang punggungnya. Ia kemudian menunjuk pin di kerah jasnya yang merupakan gambar bendera Palestina.

Sebuah video tentang pertemuan tersebut memperjelas peristiwa, sebagaimana dilansir oleh Time of Israel. Tampak Netanyahu bertemu dan menyapa  anggota parlemen Belanda di Den Haag. Dan ketika melangkah mendekati  Tunahan Kuzu, anggota DPR dimaksud, Netanyahu mengulurkan tangan, tetapi Kuzu menghindar.

Netanyahu kemudian mengangkat bahu, lalu mengangguk dan melewatinya. Ia kemudian berpindah ke orang berikutnya yang menunggu untuk menyambutnya.

Kuzu, 35, lahir di Istanbul dan merupakan anggota dari partai pro-imigran, Denk,  yang mayoritas anggotanya terdiri dari para migran ke Belanda.

Pada tahun 2014, Kuzu memimpin upaya parlemen Belanda untuk mengakui Palestina, tetapi gagal.

Tak berapa lama setelah peristiwa tersebut, Netanyahu merilis sebuah video dari pesawat yang membawanya pulang, yang tampaknya ditujukan untuk menanggapi aksi Kuzu.

"Mereka yang mengerutkan hidung mereka, biarkan hidung mereka tetap kusut," kata dia, dalam sebuah video yang diposting ke Twitter, mengutip perkataan mantan Perdana Menteri Israel, Menachem Begin.

"Hari ini, kita melihat contoh jelas lainnya, siapa yang menginginkan perdamaian, siapa yang tidak," tulis dia lewat akun Twitter.

Netanyahu sehari sebelumnya bertemu dengan para politisi senior Belanda dan mengatakan bahwa  "dalam banyak hal" pertahanan Israel juga berfungsi untuk melindungi Eropa.

"Israel adalah aktor yang paling stabil di Timur Tengah dan kekuatan yang paling stabil di Timur Tengah," kata dia, kepada sejumlah anggota parlemen, termasuk Presiden Senat Belanda, Ankie Broekers-Knol dan Ketua Parlemen, Khadijah Arib.

Menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri Belanda, Ketua Komite Luar Negeri Parlemen Belanda, Angelien Eijsink, berkata kepada Netanyahu pada pertemuan itu bahwa hubungan erat antara Israel dan Belanda didasarkan pada nilai-nilai bersama.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home