Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Melki Pangaribuan 10:13 WIB | Kamis, 04 Juni 2015

Anjing Laut Bantu Ilmuwan Australia Teliti Perubahan Iklim

Para peneliti mengatakan, anjing laut ideal untuk mengumpulkan informasi tentang Samudera Selatan. (Foto: australiaplus.com/Clive McMahon)

SYDNEY, SATUHARAPAN.COM – Ratusan anjing laut telah membantu para peneliti untuk mengumpulkan data laut yang berharga saat menyelam ke laut dalam dan menyusuri Samudra Selatan.

Data ini telah dikumpulkan selama satu dekade terakhir melalui sensor canggih yang ditempel pada binatang ini, yang mengirimkan kembali informasi ke ilmuwan melalui satelit ketika mereka muncul dari air.

Profesor Rob Harcourt, seorang ahli biologi kelautan di Universitas Macquarie Sydney mengatakan, hal itu sedikit terdengar seperti Twitter untuk para anjing laut.

"Saat mereka menyelam, mereka mengumpulkan informasi tentang lingkungan laut. Ketika mereka muncul ke permukaan, mereka memiliki antena di kepala yang mengirimkan sepotong informasi pada satelit, yang kemudian disampaikan kembali kepada kami,” kata Rob seperti dilansir australiaplus.com, Kamis (4/6).

Ia lantas menerangkan, "Itu memberi profil dari Samudra Selatan khususnya bagi kami. Itulah mengapa sistem ini seperti mengunggah status di Twitter, karena banyak informasi yang dikompres.”

"Sama seperti Twitter yang hanya mampu mengunggah 140 karakter, namun informasi ini adalah informasi oseanografi berkualitas tinggi, dan itu benar-benar mengubah cara kami dalam melihat Samudra Selatan dan perannya dalam sistem pengantaran global," tambahnya.

Profesor Rob mengatakan, metode ini telah mengubah pemahaman tentang apa yang terjadi di lautan dunia secara keseluruhan.

Bantu Ungkap Perubahan Iklim

Anjing laut mengumpulkan rincian tentang suhu air dan salinitas, yang dapat membantu memahami lebih lanjut tentang cuaca dan perubahan iklim.

"Data ini benar-benar penting dalam menentukan bagaimana pola sirkulasi dapat terbentuk, terutama di Antartika, dan bagaimana panas diambil dari laut,” ujar Prof Rob.

Ia menyebut, "Jumlah panas yang ada di laut menentukan hal-hal seperti tingkat penguapan atau bagaimana air mengembang ketika ia semakin panas, dan apa kemungkinan artinya bagi semacam erosi pantai atau genangan air dari kenaikan permukaan laut."

Profesor Mark Hindell dari Institut Kelautan dan Studi Antartika di Universitas Tasmania mengatakan, anjing laut telah mampu mencapai bagian laut yang tak terjangkau sebelumnya, dengan metode pengumpulan data tradisional.

"Informasi tentang, khususnya, suhu laut benar-benar mendasar dalam memahami iklim. Suhu dari air di bawah Samudra Selatan adalah salah satu bagian yang paling penting dari dunia untuk didapat datanya, tapi mereka benar-benar sulit didapatkan terutama di musim dingin, kondisinya gelap, dingin, semua tertutup dalam es,” katanya.

Ia berujar, "kami tidak dapat mengirim kapal ke bawah sana dan kami telah menggunakan anjing laut untuk mengumpulkan informasi bagi kami." (australiaplus.com)

Editor : Bayu Probo

Ikuti berita kami di Facebook

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home