Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 17:06 WIB | Minggu, 18 September 2016

AS Menyesal Atas Serangan Koalisi di Suriah

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry (tengah) tiba di Jenewa, Swiss, jelang peretemuannya dengan Menteri Luar Rusia Sergei Lavrov untuk mendiskusikan masalah Suriah, 9 September 2016. (Foto: AFP)

PBB, SATUHARAPAN.COM - Duta Besar Amerika Serikat (AS) Samantha Power menyatakan penyesalan pada Sabtu (17/9) terkait serangan koalisi yang dipimpin AS ke arah pos militer Suriah, namun menolak seruan Rusia untuk melakukan pertemuan darurat Dewan Keamanan dan menyebut langkah Rusia itu sebagai sebuah "trik".

Rusia menyerukan pertemuan darurat untuk meminta penjelasan dari AS setelah pengeboman tersebut yang menewaskan sedikitnya 62 tentara dan melukai 100 lainnya di Suriah timur, dekat kota Dier Ezzor yang dikuasai kelompok ISIS.

"Kami sedang menyelidiki insiden itu," kata Power kepada para wartawan ketika pertemuan tertutup sedang berlangsung.

"Bila kami ternyata memang menyerang para personel militer Suriah, itu bukan niat kami. Dan kami tentu saja menyesali atas hilangnya nyawa para korban," tambahnya.

Power melanjutkan bahwa permintaan Rusia untuk pertemuan darurat adalah sebuah "trik, penuh dengan moralisme dan meminta perhatian," dan mengatakan Moskow seharusnya menuntut pertemuan dengan rezim Assad untuk melakukan tekanan guna meraih perdamaian.

Duta Besar Rusia membalas komentar Power dengan menuduh Amerika Serikat melanggar perjanjian bahwa mereka tidak akan menargetkan posisi posisi Suriah dan mengatakan aksi serangan tersebut adalah "pertanda buruk" untuk kesepakatan antara AS dan Rusia dalam menghentikan pertempuran di Suriah.

AS dan Rusia mencapai kesepakatan pada awal September yang meyerukan sebuah gencatan senjata, pengiriman bantuan dan bersama-sama menargetkan para pemberontak ekstremis di Suriah. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home