Loading...
SAINS
Penulis: Martahan Lumban Gaol 18:31 WIB | Jumat, 25 September 2015

Asap Pekat Jambi Buat Pesawat Jokowi Batal Mendarat

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra, Pejabat Gubernur Kalsel Tarmizi A Karim dan Danrem 101 Antasari Kolonel Inf M Abduh Ras meninjau lokasi bekas kebakaran lahan di desa Guntung Damar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9). Dalam kunjungan kerja selama dua hari di Kalimantan Selatan, selain meninjau lokasi titik api (hotspot), Presiden Joko Widodo juga akan melaksanakan ibadah salat Idul Adha di Masjid Al Karomah Martapura. (Foto: Antara/Herry Murdy Hermawan)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM – Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Lodewyk Pusung, menyatakan rencana kunjungan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, ke lokasi kebakaran lahan di Provinsi Jambi dan Riau terpaksa dibatalkan. Sebab, asap pekat membuat pesawat kepresidenan tidak bisa mendarat di Bandara Sultan Thaha, Provinsi Jambi.

"Pesawat Presiden tidak bisa mendarat di Jambi tadi dan terpaksa kembali ke Jakarta," kata Lodewyk di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, hari Jumat (25/9).

Menurut dia, rombongan Presiden Jokowi awalnya akan meninjau sejumlah lokasi kebakaran di dua propinsi tersebut. Setelah melakukan kunjungan di Jambi, rombongan bergerak melalui jalur darat ke Kecamatan Selensen Kabupaten Indragir Hilir, Provinsi Riau.

"Saat ini saya terus melakukan kordinasi dengan tim Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) untuk kunjungan Presiden Jokowi," ucap Lodewyk.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kemungkinan besar Presiden Jokowi akan tetap ke Riau. "Pak Presiden akan ke Riau, namun kita belum mendapatkan jadwal pastinya. Saya sedang menunggu kabarnya dan tim kepresidenan," kata Lodewyk.

1.465 Titik Panas

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan pada Jumat pagi asap pekat menyelimuti sebagian besar wilayah Sumatera karena terdapat 1.465 hot spot atau titik panas yang terindikasi sebagai kebakaran lahan dan hutan.

"Dari pantauan satelit Terra dan Aqua pada pagi ini terjadi peningkatan 440 hot spot dibanding kemarin. Hari ini 1.465 hot spot terpantau dan terkosentrasi di Sumatera Selatan 1.296 titik," ujar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Kemudian di Provinsi Bangka Belitung, dia merinci, terpantau 63 titik panas, lalu di Provinsi Jambi sebanyak 48 titik panas, Provinsi Bengkulu 41 titik panas, Provinsi Lampung 41 titik panas dan Provinsi Bengkulu satu titik panas.

Sedangkan Provinsi Riau yang dalam dua hari terakhir bebas dari titik panas, namun hari ini kembali terpantau sebanyak 16 titik panas.

Sebanyak 16 titik panas di Riau sendiri terpantau dengan wilayah penyebaran di Kabupaten Pelalawan delapan titik, Kabupaten Indragiri Hulu lima titik, Kabupaten Indragiri Hilir dua titik dan Kabupaten Siak satu titik.

"Terdapat 11 dari total 16 hot spot terpantau di Riau itu, merupakan titik api berdasarkan tingkat kepercayaan atau confidance 70 persen," kata Sugarin.

Sugarin memaparkan, aktifitas kembakaran lahan dan hutan di Sumatera masih terjadi sampai hari tersebut telah menyebabkan visibility atau jarak pandang untuk di Riau menjadi terbatas.

"Untuk Rengat, Indragiri Hulu 100 meter dan Pelalawan 200 meter. Sedangkan di Kota Dumai 1.500 meter dan Kota Pekanbaru 4.000 meter," tutur Sugarin. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home