Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 21:27 WIB | Jumat, 01 November 2013

Atlet Wushu Berangkat Menuju Malaysia

Atlet Wushu Berangkat Menuju Malaysia
Lindswell saat berlaga di Sportworld Combat Championship (foto: youtube.com)
Atlet Wushu Berangkat Menuju Malaysia
Olga Karmazina, atlet wushu Kazakhstan (foto: ewuf.org)

MEDAN, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah atlet wushu Indonesia saat ini akan tampil pada Kejuaraan Dunia Wushu 2013 di Kuala Lumpur pada mulai dari 1-5 Nopember 2013.

Atlet wushu tersebut berangkat dari pemusatan di Medan menuju Kuala Lumpur pada Kamis (31/10) malam, sebelum siang nanti Lindswell Kwok dan kawan-kawan akan bertanding di Kuala Lumpur.

Saat melepas kepergian atlet wushu dari Medan, Ketua Umum PB Wushu Indonesia, Sandri Liong mengatakan tidak mematok target, dan berharap mereka tampil maksimal.

Salah satu kekuatan penting dari kontingen Wushu Indonesia saat ini yakni kehadiran juara wushu putri yang baru saja meraih medali emas di Sportaccord World Combat Games 2013 di Moskow satu pekan silam, Lindswell Kwok, atlet wushu asal kota Medan ini juga pernah tampil brilian saat membela Indonesia pada ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 yang berlangsung di Palembang beberapa waktu lalu, dia telah merebut 9 emas, 6 perak dan 1 perunggu. Lindswell turun membela Indonesia di nomor taolu.

Para pewushu Indonesia tampil di Islamic Solidarity Games (ISG) III-2013 Palembang dan rebut 9 emas, 6 perak, 1 perunggu. Atlet Wushu Indonesia ini nantinya akan berlaga dia ajang yang digelar selama enam hari tersebut.

Indonesia mengirimkan sepuluh atlet yang terbagi dalam dua nomor. Para atlet wushu yang masuk dalam nomor sanda antara lain terdiri atas Fredy, Aldi Lukman, Johannes, Charles Sutanto, Erick Losardi, Lindswell, Juwita Niza Wasni (nomor taolu), sementara Junita Malau, Veny Febriana Umarella, dan Hendrik Tarigan (nomor sanda).   

Sandri tidak mau berkomentar terkait anak buahnya yang bertanding di nomor taolu.

“Siapa pun yang turun bertanding punya peluang, tetapi ini kan kejuaraan dunia, peserta yang ambil bagian cukup banyak dan persaingan akan lebih ketat,” kata Sandry.

Zhang Yeu Ning selaku pelatih Wushu Indonesia mengatakan para atlet agar tampil tanpa beban, dan tidak terburu-buru.

“Kita berharap para atlet tampil tanpa beban. Tidak terburu-buru ingin menyelesaikan lomba. Kalau tampil baik, kesempatan untuk mendapat medali pasti ada,” tambah Zhang Yeu Ning.

Sandry mengatakan perkembangan olahraga wushu saat ini sungguh cepat sehingga tidak hanya negara-negara Asia, tetapi juga Eropa. Pihaknya waspada semua lawan yang nantinya akan berlaga di Kejuaraan dunia tersebut.

Ajang kejuaraan dunia wushu ini digelar dua tahun sekali, pada penyelenggaraan sebelumnya pada 2011 di Ankara, Turki, dan sebelumnya pada 2009 di Toronto, Kanada.

Sejak diselenggarakan pada 1991 peraih medali terbanyak yakni China dengan total 121 medali, dengan perincian 114 medali emas, 6 perak dan satu perunggu. Sementara pada urutan kedua Vietnam memperoleh total 93 medali, dengan perincian 26 medali emas, 33 medali perak dan 34 medali perunggu.

Pada urutan ketiga ada Hong Kong dengan total raihan 88 medali, antara lain terdiri dari 23 medali emas, 42 medali perak, 23 medali perunggu. (sportiplus.com/sportanews.com/wikipedia.org)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home