Loading...
BUDAYA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 13:06 WIB | Sabtu, 04 Juni 2016

Banyumili Gelar Tarian dari Cerita Rakyat Cindelaras

Ilustrasi. Cindelaras oleh Banyumili. (Foto: indonesiakaya.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dikemas dalam drama tari dengan nuansa Jawa, Cindelaras yang merupakan cerita rakyat Jawa Timur akan digelar di Galeri Indonesia Kaya oleh kelompok drama tari Banyumili bentukan Jaya Suprana School of Performing Arts.

Cerita rakyat yang dituangkan oleh Banyumili dalam bentuk drama tarian ini diiringi musik modern dan gamelan. Pemain yang turut berpartisipasi adalah percampuran antara seniman profesional dan pecinta seni dari segala umur yang ingin menyajikan sebuah pertunjukan segar dan menarik.

Cindelaras oleh Banyumili dapat disaksikan di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall Lantai 8, Jakarta Pusat pada tanggal 12 Juni 2016 pukul 15.00 WIB.

Banyumili

Banyumili adalah sebuah wadah yang bermula dari persahabatan sekelompok pecinta mode dengan sahabat pecinta seni. Dari persamaan visi itulah muncul ide untuk secara konsisten menggelar drama tari yang mengangkat cerita tradisional atau legenda rakyat yang diramu dari pengalaman masing-masing.

Jaya Suprana School of Performing Arts

Jaya Suprana School of Performing Arts (JSSPArts) didirikan pada tanggal 27 Januari 2009 oleh pianis, komponis, penulis, pembawa acara televisi, sekaligus pengusaha Jaya Suprana, bersama dengan penari dan aktivis kebudayaan, Aylawati Sarwono.

JSSPArts membina dan mendukung artis-artis muda untuk tampil di panggung internasional kelas dunia seperti Sydney Opera House, Esplanade Singapura, Unesco Paris, Carnegie Hall dan lain lain.

JSSPArts juga merupakan pendiri dan penyelenggara acara Kompetisi Piano International Indonesia Pusaka (Indonesia Pusaka International Piano Competition) dan pergelaran Wayang Orang Indonesia Pusaka di panggung-panggung internasional kelas dunia.

Dalam dedikasi pendidikan dan kebudayaan, JSSPArts juga bekerja sama dengan institusi-institusi pendidikan dan budaya terkemuka seperti Yayasan Pendidikan Musik, Sanggar Matara, Wayang Orang Bharata, Drama Wayang Swargaloka, L'Linka Commuinication, Fryedryk Chopin University of Music, Monash University, Koninlijk Conservatotium Den Haag, Conservatoty Prague, Dinu Lipatti College of Music, Bucharest, Kementrian Pendidikan dan Budaya, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Keduatan-kedutaan besar di Jakarta.

“Cindelaras oleh Banyumili”

Alkisah, Kerajaan Jenggala mempunyai raja bernama Raden Putra yang memiliki seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. Selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri agar dapat menjadi permaisuri.

Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana, berpura-pura sakit parah. Sang tabib mengatakan bahwa sang permaisuri telah meracun selir. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.

Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya karena sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya. Raja mengangguk puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri.

Anak permaisuri lahir setelah beberapa bulan tinggal di hutan. Bayi itu diberinya nama Cindelaras, yang tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan.

Suatu hari, ketika Cindelaras sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur. Telur tersebut dieramkan oleh Cindelaras dan setelah 3 minggu, telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Setelah ayam tersebut besar, kokoknya berbeda dari ayam biasanya. "Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra..."

Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya dan segera memperlihatkan pada ibunya. Ibu Cindelaras akhirnya menceritakan asal-usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. (indonesiakaya.com)

Editor: Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home