Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 21:08 WIB | Kamis, 22 Januari 2015

Basuki Jengah PNS Keluhkan Gaji Rendah

"Kalau mau kaya yang jangan jadi PNS. Jadi pengusaha saja."
Penandatanganan sumpah jabatan oleh perwakilan pejabat eselon bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama jengah menghadapi oknum-oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang melakukan tindak pencucian uang. Rata-rata PNS yang melakukan tindak korupsi beralasan gaji yang diterima setiap bulan terlalu kecil.

“Mereka cerita kalau susah dan gaji kecil. Tapi tahun ini, saya kira PNS tidak perlu lagi bersandiwara di depan warga. Kita ini gajinya lumayan,” kata pria yang akrab disapa Ahok saat melantik pejabat eselon II, III, dan IV di Balai Agung Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (22/1) pagi.

Sekelas staf biasa di lingkungan kantor pemerintahan DKI Jakarta saja, menurut Ahok penghasilannya bisa mencapai Rp 9 juta per bulan.

“Lurah Rp 33 juta. Camat bisa menerima gaji hampir 45 juta. Jadi kalau masih bohongin orang, ini saya bilang sudah bukan manusia lagi namanya,” ujar Ahok.

Ahok juga menyarankan agar PNS hidup sederhana dan dapat mengubah pola pikir.

“Kalau mau kaya yang jangan jadi PNS. Jadi pengusaha saja,” ujar Ahok.

Ahok pun akan memperketat pengawasan terhadap kinerja para pegawai di lingkungan Pemprov DKI.

Untuk mengawasi kinerja pegawai, Basuki menegaskan ia akan menerima laporan dari masyarakat. “Bahkan, saya bisa saja mengirim orang untuk sengaja meminta pelayanan. Dari sini, kita bisa menilai kinerja pegawai,” katanya.

Ia juga akan mengevaluasi kerja seluruh pegawai yang telah dilantik.

“Artinya bukan selesai tiga bulan baru dievaluasi. Minggu depan pun kalau tidak benar, langsung saya stafkan. Saya lebih baik salah menstafkan orang daripada salah kasih dia kesempatan berkuasa,” kata Ahok.

Sementara ketika dimintai tanggapannya oleh awak media perihal kenaikan gaji PNS DKI Jakarta pasca-melantik 704 pejabat, Ahok mengatakan kenaikan gaji tidak bisa terjadi secara tiba-tiba. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home