Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 18:59 WIB | Rabu, 04 Desember 2013

Biarawati Diculik dari Kota Maaloula di Suriah

Kota Maaloula. (Foto: dari SANA)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM -  Patriark John X Yazigi, dari Gereja Ortodoks Yunani  Antiokhia dan Timur mengecam penculikan biarawati dan anak yatim dari kota Maaloula, di dekat Damaskus, ibu kota Suriah.

Setelah pertempuran sengit antara kelompok oposisi dan pasukan pemerintah di Maaloula, beredar  berita bahwa para biarawati dan anak yatim di kota itu diculik. Pihak Pemerintah Suriah menyebutkan dilakukan oleh kelompok pemberontak yang mereka sebut sebagai teroris.

Para biarawati di Biara St Tekla di kota Maaloula ditangkap sekelompok pasukan bersenjata, dan sampai sekarang tidak ada kontak yang mengindikasikan keberadaan mereka. Patriark John Yazigi menyebutnya sebagai pelanggaran mencolok martabat rakyat dan suara perdamaian di Suriah, seperti yang dikutip kantor berita SANA.

Maaloula dinilai sebagai kota yang indah dan merupakan simbol kekristenan kuno di Suriah. Kota itu dihuni sekitar 5.000 warga yang merupakan satu di antara beberapa kawasan  di dunia yang berbicara dalam bahasa Aram, bahasa yang sama dengan yang digunakan pada abad pertama di masa Yesus Kristus.

Minta Dibebaskan

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Roman Nadal, kepada AFP menyatakan kekhawatiran atas nasib biarawati di St Tekla, dan meminta agar mereka dibebaskan.

Dia meminta para pihak di Suriah untuk menghormati tempat ibadah dan lembaga keagamaan di Suriah, dan menegaskan solidaritas Prancis terhadap nasib gereja-gereja di Suriah.

Sementara itu Patriark  Gereja Katolik Yunani, Gregorius III Laham menyerukan agar Eropa dan Amerika Serikat bersatu suara untuk menekan mereka yang mempersenjatai teroris di Suriah, sebelum konferensi diselenggarakan di Jenewa.

Patriark Laham menekankan perlunya mengakhiri perang di Suriah dan semua permusuhan.

Dalam wawancara dengan BBC, Patriark Laham mengatakan, "Kami berharap bahwa akan ada satu suara di Eropa dan Amerika Serikat dan dunia untuk menekan mereka yang mempersenjatai para teroris dalam persiapan untuk konferensi internasional tentang Suriah di Jenewa."

Laham mengatakan, para biarawati yang diculik oleh kelompok teroris bersenjata dari Maaloula. Dari biara mereka diangkut dengan bus, dan tidak ada yang tahu di mana mereka sekarang, mungkin di Yabroud.

12 Biarawati

Seorang pastor di Damaskus, Mario Zenari mengatakan, kelompok bersenjata memaksa 12 biarawati  keluar dari Biara St Tekla. Dia mengatakan pada AFP hari Selasa (3/12). Dia menyakini bahwa para biarawati itu berada di kota Yabroud.

Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, hari Sabtu (30/11) mengungkapkan bahwa kelompok pemberontak menyerang kota Maaloula. “Bentrokan bersenjata terjadi antara pemberonak, termaruk Front Al-Nusra dengan pasukan pemerintah, di mana pemeberontak berusaha menguasai Maaloula,” kata Rami.

Pada September lalu, pasukan pemerintah Suriah memukul mundur Front Al-Nusra di kawasan itu dalam pertempuran yang sengit dan membuat penduduk kota Maaloula meninggalkan kota.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home