Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 11:51 WIB | Jumat, 27 Mei 2016

BKPM Ajak 100 Pengusaha Kanada Berinvestasi di Indonesia

Kepala BKPM Franky Sibarani (tengah) dalam rangkaian kunjungan ke Kanada dan Amerika Serikat. (Foto: twitter KBRI Washington DC).

MONTREAL, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, kembali memaparkan reformasi layanan investasi dalam forum bisnis di Montreal, Kanada, pada hari Rabu (25/5).

Kepala BKPM menyampaikan paparan dihadapan lebih 100 calon investor dalam acara Indonesia Business Forum: Opportunities in The Making yang digagas oleh KBRI Ottawa. Hadir memberikan sambutan Duta Besar RI untuk Kanada Teuku Faizasyah. 

Setelah acara business forum, Kepala BKPM juga melakukan one-on-one meeting dengan sejumlah perusahaan besar asal Kanada yang diantaranya berasal dari sektor energi, telekomunikasi dan IT (Information Technology) yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Kemudian, Kepala BKPM juga bertemu dengan 10 perusahaan QG100 di Montreal.

Franky menyampaikan bahwa dalam roadshow pemasaran investasi ke Amerika Serikat dan Kanada, pihaknya terus mengoptimalkan dengan melakukan kegiatan diseminasi informasi mengenai reformasi layanan investasi.

“Sebelumnya pada hari Selasa (24/5), kami juga melakukan small group meeting dengan delapan perusahaan di Toronto, Kanada terdiri dari perusahaan di bidang pertambangan dan energi serta jasa konsultasi,” ujar Franky dalam keterangan resmi kepada media, hari Kamis (26/5).

Menurut Franky, kunjungan yang dilakukan ke Kanada cukup strategis untuk memetakan minat investasi negara tersebut ke Indonesia. Dia menyinggung mengenai pertemuan dengan perusahan anggota QG100. QG100 adalah organisasi nirlaba yang sifatnya private.

“Organisasi ini terbatas kepada 100 perusahaan-perusahaan besar di dunia. QG100 berkantor di Quebec dan anggota-anggotanya termasuk pimpinan dari perusahaan-perusahaan terkemuka Kanada,” jelasnya.

Kepala BKPM juga menyampaikan bahwa beberapa perusahaan Kanada tertarik menanamkan modal melalui skema public private partnership.

“Beberapa hal utama yang telah disampaikan adalah terkait penyederhanaan layanan yang dilakukan oleh BKPM di antaranya adalah terkait PTSP, layanan investasi tiga jam, serta kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK). Selanjutnya, tim pemasaran investasi wilayah Amerika dan Kanada akan melakukan komunikasi dengan perusahaan untuk merealisasikan investasi mereka,” jelasnya.

Turut serta sebagai pembicara dalam forum di Montreal, Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Dirjen Penelitian Perdagangan dan Pengembangan Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti, Kadin Sumut Khairul Mahali serta perwakilan Kementerian Luar Negeri Andriana Supandy.

Dari data BKPM realisasi investasi dari Kanada pada per triwulan I tahun 2016 mencapai US$ 37,6 juta berada di peringkat 16 terdiri dari 15 proyek dan menyerap 332 tenaga kerja. Untuk meningkatkan realisasi investasi tersebut, Kepala BKPM melakukan roadshow pemasaran investasi ke Amerika Serikat dan Kanada pada tanggal 23-28 Mei 2016.

Tercatat, ada lima forum bisnis yang akan diselenggarakan, masing-masing di Washington DC, Salt Lake City, dan Los Angeles untuk Amerika Serikat, serta Toronto dan Montreal untuk Kanada.

Selain itu, Kepala BKPM juga akan mengadakan pertemuan one on one dengan perusahaan-perusahaan di kedua negara  yang sudah mengindikasikan minat berinvestasi ke Indonesia, baik yang melakukan investasi baru maupun perluasan.

Untuk diketahui, BKPM pada tahun 2016 menargetkan capaian realisasi investasi dapat tumbuh 14,4 persen dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu.  

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home