Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 16:36 WIB | Senin, 04 April 2016

BKPM: Indonesia Terbuka pada Investasi Israel

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani. (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menilai Indonesia terbuka terhadap investasi dari negara manapun termasuk dari Israel.

Ketika ditanya satuharapan.com mengenai investasi Israel di Indonesia - yang hingga saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik - Franky mengatakan saat ini Indonesia membuat keputusan terhadap investasi tidak berdasarkan negara.

"Poinnya adalah BKPM tetap mengundang investasi dari berbagai negara tanpa kita melihat asal negaranya," kata Franky Sibarani di kantor BKPM, di Jakarta, hari Senin (4/4).

"Nah tentunya asal negara itu lebih memudahkan untuk mendorong. Misalnya ada dukungan dari pemerintahnya, itu jauh akan lebih mudah," dia menambahkan.

Franky mencontohkan negara Tiongkok yang banyak memiliki investor di negara lain.

“Mungkin saya contohkan Tiongkok. Tiongkok itu ada pergeseran mengenai asal negara. Jadi tidak sedikit investasi-investasi dari Tiongkok, yang kalau kita telusuri negaranya tidak dari Tiongkok sendiri,” contohnya.

“Tapi sekali lagi, sejauh ini memang tren negara itu lambat laun memang akan semakin tergeser. Tentu, investasi dari negara seperti Hongkong akan lebih mudah. Dari Singapura juga akan lebih mudah,” dia menegaskan.

Kendati  Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik, hubungan dagang kedua negara tetap berjalan, bahkan cenderung meningkat.

Berdasarkan data, tahun 2008, nilai perdagangan Indonesia-Israel mencapai US$ 900 juta, terdiri dari ekspor Indonesia ke Israel USD 800 juta. Indonesia mengirim furnitur dan bahan makanan ke Israel. Sedangkan Israel mengirim barang-barang berteknologi tinggi. Tahun 2008 nilai ekspor Israel ke Indonesia mencapai US$ 100 juta.

Sementara itu menurut Data Kementerian Perdagangan, total nilai perdagangan Indonesia dan Israel pada 2015 mencapai US$ 194,43 juta. Ini sekitar 0,44 persen dari nilai perdagangan Indonesia dengan Tiongkok.

Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan Israel, walaupun surplus itu semakin kecil. Pada 2015 Indonesia mengekspor senilai US$ 116,71 juta ke Israel, terdiri dari US$ 8.200 minyak dan gas dan US$ 116,7 juta nonmigas. Indonesia mengimpor dari Israel sebesar US$ 77,71 juta berupa produk nonmigas.

Banyak pihak yang memperkirakan hubungan dagang Indonesia dan Israel jauh lebih besar dari yang tercatat secara resmi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home