Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 17:21 WIB | Senin, 04 April 2016

BKPM: Pusat Logistik Berikat untuk Kepentingan Nasional

Franky Sibarani dalam pembukan Dialog Investasi dengan tema “Pusat Logistik Berikat untuk Mendorong Daya Saing Investasi”, di Kantor BKPM, Jakarta, hari Senin (4/4). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan alasan mengapa Pusat Logistik Berikat (PLB) sangat krusial bagi daya saing Indonesia.

PLB adalah suatu gudang logistik multifungsi yang mendapat fasilitasi pembebasan bea masuk dan pajak impor. Menurut dia, peningkatan PLB di Indonesia sebagai tujuan investasi dan juga untuk kepentingan Nasional.

"Dengan PLB, pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat distribusi logistik nasional dan internasional yang murah dan efisien, serta mendukung pertumbuhan industri dalam negeri," kata Franky Sibarani dalam pembukan Dialog Investasi dengan tema “Pusat Logistik Berikat untuk Mendorong Daya Saing Investasi”, di Kantor BKPM, Jakarta, hari Senin (4/4).

Franky mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kinerja logistik Indonesia yang ditandai dengan penetapan 11 pusat logistik berikat di seluruh Indonesia.

"PLB diharapkan dapat meningkatkan daya saing investasi Indonesia yang saat ini harus bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara," katanya.

Kepala BKPM mengaku bahwa rata-rata waktu ekspor dan impor di Indonesia mencapai 3,5 hari, sementara hanya 2 hari di Singapura dan 1 hari di Vietnam.

"Di Indonesia, proses tersebut membutuhkan biaya US$ 573. Sementara biaya di Ssingapura hanya setengahnya. Bahkan di Vietnam biaya ini hanya 45 persen dari Indonesia," katanya.

Franky menyampaikan bahwa PLB akan menguntungkan dan mempermudah beragam industri, tidak hanya industri berskala besar, tapi juga industri kecil dan menengah.

“Dan pemerintah memang tidak hanya ke industri besar tapi juga ke industri kecil. Contohnya misalnya yang sedang disiapkan ini adalah PLB untuk bahan baku tekstil dan sepatu misalnya. Tujuannya supaya industri-industri menengah dan kecil mereka bisa mendapatkan bahan bakunya tanpa harus dia impor. Tapi dari PLB-PLB ini, itu mereka mendapatkan lebih mudah dan murah,” katanya.

Franky juga menyampaikan bahwa kemudahan yang dilakukan tersebut diharapkan berkontribusi positif terhadap pencapaian target realisasi tahun ini yang dipatok mencapai Rp 594,8 triliun.

"PLB diharapkan mampu menurunkan biaya logistik nasional, meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar glogal, sekaligus menggairahkan ekspor nasional," katanya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home