Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:00 WIB | Jumat, 04 Maret 2016

BMKG Pantau 45 Titik Panas di Riau Melalui Citra Satelit

Ilustrasi: World Resources Institute (WRI) tahun lalu merilis peta interaktif titik api atau hotspot di Indonesia, yang merupakah hasil overlay atau tumpang susun dari peta titik api miik satelit NASA. (Foto: Dok.satuharapan.com/ endonesia.com)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, mendeteksi keberadaan 45 titik panas yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Riau, Jumat (4/3).

"Terdapat dua kabupaten dengan jumlah titik panas terbanyak, yakni Bengkalis dan Siak masing-masing 21 dan 14 titik," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.

Selanjutnya, beberapa wilayah lainnya yang terpantau adanya titik api melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua pukul 05.00 WIB tadi yakni Dumai lima titik, Pelalawan dua titik, serta Meranti, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik.

Sugarin menambahkan, secara keseluruhan terpantau sebanyak 59 titik panas di Sumatera dengan Riau merupakan penyumbang titik panas terbanyak, 45 titik.

Selain Riau, titik panas lainnya terpantau di Aceh dan Sumatera Barat tiga titik. Sumatera Utara enam titik, serta Bengkulu dan Sumatera Selatan satu titik.

Sementara itu, dari 45 titik panas yang terpantau di Riau, 26 diantaranya dipastikan sebagai titik api yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan, dan hutan dengan tingkat akurasi diatas 70 persen.

Titik api tersebut, terpantau di Bengkalis dengan 12 titik, Dumai lima titik, Pelalawan satu titik serta Siak delapan titik.

Lebih lanjut, meski keberadaan titik api terus meningkat dalam beberapa hari terakhir, kondisi jarak pandang di sejumlah wilayah Riau terpantau normal antara 6-8 kilometer.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan,  pemerintah setempat akan memaksimalkan sumber daya yang ada, untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan di sejumlah wilayah itu.

"Kita maksimalkan dulu sumber daya yang ada sebelum mengajukan bantuan ke pusat. Selain itu, saat ini baru dua daerah yang menetapkan siaga darurat kebakaran lahan. Mungkin jika ada dua lagi daerah yang menetapkan status yang sama, akan kita pertimbangkan pengajuan bantuan ke pusat," katanya.

Lebih jauh, dia mengatakan saat ini Riau masih memiliki anggaran sekitar Rp100 miliar yang tersebar di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi kebakaran lahan.(Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home