Loading...
INSPIRASI
Penulis: Daniel Herry Iswanto 00:00 WIB | Jumat, 29 November 2013

Bukan Hanya Soal Rasa

foto: www.pho411.ca

SATUHARAPAN.COM – Makan bukan hanya soal rasa, selera, aroma, dan penyajian, tetapi juga—yang paling utama—soal kesehatan. Aroma sedapnya bebek goreng, harumnya mi godhog, wanginya sate atau ikan bakar, membuat orang yang sedang dalam perjalanan merasa lapar dan mampir ke warung untuk makan. Apa yang dicium hidung bisa membangkitkan selera makan, tetapi bau busuk sedikit saja melenyapkan selera.

Putihnya nasi, kuningnya nasi kunir, atau merahnya beras merah, yang ditambah aneka lauk-pauk, sayur-mayur aneka warna—merahnya wortel, cabai, atau tomat, kuningnya jagung muda, hijaunya sayur segar, ungunya terung pada masakan—bisa menambah selera makan. Apa yang dilihat mata, bisa meningkatkan selera. Namun, sayur kematangan yang sudah pudar warnanya malah menghilangkan selera.

Saat masuk mulut, keseimbangan rasa asin, manis, asam, pedas, dan gurih bermuara pada kelezatan.  Kadang rasa pahit daun pepaya dan sayur pare, rasa getir pete atau jengkol, bagi penggemarnya bisa membuat makan menjadi saat istimewa.  Setiap orang mempunyai selera berbeda, tetapi ada selera umum yang menjadikan suatu masakan dikatakan istimewa. Sebaliknya, rasa yang terlalu asin, manis, pedas, asam, bisa memudarkan selera.

Soal aroma, penyajian, dan rasa bisa membangkitkan selera, tetapi kadang kecenderungan lebih ada pada selera dan kebiasaan. Dan itu yang sering menjadi persoalan. Selera pedas pada beberapa wilayah mengakibatkan kecenderungan gangguan perut. Selera asin yang berlebihan menyebabkan hipertensi dan stroke. Selera manis yang berlebih cenderung mengakibatkan diabetes. Selera asam yang kuat menyebabkan penyakit mag dan sakit gigi.

Meski Kitab Suci menyatakan ”bukan yang masuk ke dalam perut yang menajiskan orang”, namun kita perlu memperhatikannya dan tidak melulu memanjakan lidah. Kacang-kacangan, kangkung, kubis, bayam, emping, jeroan, otak, dan lemak perlu dicermati bagi para pengidap asam urat.

Bukankah makan itu untuk kesehatan? Kalau membahayakan, ya harus dihindari. Makan memang bukan hanya soal selera! Dan banyak penyakit timbul karena kebanyakan makan, tanpa seleksi.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home