Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 12:16 WIB | Kamis, 01 Mei 2014

Demo Buruh Kuasai Sudirman-Istana

Sejumlah Iring-iringan bus yang mengangkut buruh terjebak kemacetan di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (1/5). Aksi dalam rangka memperingati hari buruh internasional hari ini rencananya akan dilakukan di beberapa titik, yakni Istana Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ribuan buruh menguasai akses jalan sepanjang Bundaran Hotel Indonesia-Istana Negara untuk sementara atau selama aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang dipusatkan di titik strategis Jakarta, Kamis (1/5).

"Kami akan berorasi di depan Istana," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di Jakarta, Kamis.

Orasi yang akan dilakukan itu merupakan bagian dari upaya buruh untuk mendesak sejumlah pihak seperti pemerintah dan pengusaha agar lebih memperhatikan nasib para buruh melalui 10 tuntutan mereka.

Beberapa tuntutan itu seperti meminta penaikkan upah minimum tahun 2015 sebesar 30 persen, penghapusan kebijakan penangguhan upah minimum, dibuatnya jaminan pensiun bagi buruh dan penghapusan tenaga alih daya (outsourcing).

Sementara itu, Presiden ASPEK Indonesia, Jaya Santosa mendesak penghapusan outsourcing karena sistem itu tidak adil bagi para tenaga kerja alih daya. Padahal banyak dari mereka yang sudah mengabdi selama lebih dari 10 tahun tapi status kepegawaian juga belum membaik.

"Karenanya, Geber BUMN (Gerakan Bersama Badan Usaha Milik Negara) terus konsisten membunyikan penghapusan sistem outsourcing di BUMN dan segera angkat pekerja alih daya menjadi pekerja tetap di perusahaan BUMN," katanya.

Sementara itu, petugas kepolisian menjaga sejumlah lokasi strategis guna menjaga stabilitas keamanan. Kepolisian menerjunkan sekitar tujuh ribu personel untuk menjaga unjuk rasa buruh berlangsung kondusif.

Sejumlah polisi berkuda juga diterjunkan untuk menjaga keamanan. 

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes. Pol Drs. Hendro Pandowo, M.Si. kepada wartawan di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya menyiagakan sebanyak 7.000 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa buruh dan sebanyak 3.000 personel di antaranya disebar di sekitar Istana Merdeka Jakarta.

"Kami menurunkan 7.000 personel untuk mengamankan sejumlah obyek vital meliputi Istana Merdeka, DPR/MPR, Gelora Bung Karno, Bundaran HI dan Balai Kota," kata Hendro Pandowo.

Ia menambahkan jumlah itu belum termasuk bantuan dari TNI dan satuan tugas masyarakat yang diminta khusus untuk turut serta mengamankan aksi unjuk rasa buruh.

Tercatat sebanyak 3.000 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan Istana Merdeka, 1.500 personel di Gelora Bung Karno, 1.000 personel di DPR/MPR, 400 personel di Istana Wakil Presiden, dan sisanya dikerahkan untuk mengamankan obyek vital yang lain.

"Kami sudah melakukan berbagai tindakan preventif dan berkoordinasi dengan buruh agar menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan aman. Mereka pun berjanji dan memastikan bahwa tidak ada satu biji pot pun yang pecah selama aksi unjuk rasa. Intinya kami siap mengawal aksi damai mereka," katanya.

Sebagai langkah antisipasi pihaknya juga menurunkan alat pengamanan meliputi watercanon, mobil barier, hingga pasukan berkuda.

"Pasukan berkuda ini akan mengamankan secara floating di titik-titik tertentu sekitar Istana Merdeka," katanya.

Pihaknya berharap aksi unjuk rasa kali ini tidak rusuh dan berakhir tertib sampai pukul 18.00 WIB.

Sementara itu jajaran TNI yang dilaporkan turut memperkuat pasukan pengamanan adalah sebanyak 15 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau setara 1.500 personel terdiri dari jajaran Kodam Jaya, Brigade Infanteri 1, Kavaleri, dan lain-lain.

Sebanyak 11 SSK dikerahkan untuk mengamankan Istana Merdeka, 3 SSK di Gedung DPR/MPR, dan 1 SSK di Gelora Bung Karno.(Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home