Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 11:06 WIB | Senin, 10 Maret 2014

Dewan Gereja Dunia Apresiasi Seruan Paus Fransiskus

Sekum WCC, Pdt. Dr. Olav Fykse Tveit bertemu dengan Paus Fransiskus bersama-sama berdoa bagi perdamaian di Suriah (Foto: oikoumene.org)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM - Dalam audiensi dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Sekretaris Umum Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches—WCC), Pdt Dr Olav Fykse Tveit, menekankan pentingnya persatuan umat Kristen. Ia juga menyampaikan apresiasinya atas seruan Paus Fransiskus untuk berdoa bagi perdamaian di Suriah, dan ajakannya agar gereja mengingat kaum miskin, serta mendorong umat Kristen untuk bekerja demi keadilan ekonomi.

Sekum WCC mewakili 345 gereja anggota yang tersebar di 110 negara, menyatakan pandangannya ini pada (7/3), saat berkunjung ke Roma untuk acara yang diselenggarakan oleh Dewan Kepausan untuk Persatuan Umat Kristen dari Gereja Katolik Roma.

Dalam sambutannya, Tveit mengatakan, “Saya percaya bahwa dalam waktu dekat Allah akan membuka cara persatuan yang baru bagi kita, dan dunia akan melihat bagaimana persekutuan kita di dalam Kristus, terutama dalam cara kita melayani dunia bersama-sama.”

Tveit menyebutkan, bahwa dokumen WCC dan gereja memiliki visi umum dalam memajukan kehidupan bersama, yakni misi dan penginjilan dalam pandangan perubahan. Menurutnya dokumen-dokumen ini menekankan konsep “gereja yang menjadi hamba” dan bagaimana gereja memiliki sifat inklusif dalam misi berbagi.

Tveit juga berbicara tentang kunjungan Paus Fransiskus ke Yerusalem, dimana ia akan bertemu dengan Patriarkh Ekumenis Batolomeus I. Tveit mengatakan, “Kami sungguh-sungguh menghargai bahwa Anda akan berada sebagai seorang peziarah yang pada suatu keadaan, untuk menyerukan sebuah kesimpulan yang berkelanjutan bagi proses perdamaian.”

Selama bertahun-tahun WCC telah bekerja dan berdoa untuk perdamaian di Yerusalem, “Kita tahu bahwa agama dan iman memiliki peran penting dalam konflik di sebuah kota yang seharusnya menjadi kota perdamaian. Kami percaya bahwa hanya perdamaian dengan keadilan, bersama tiga agama, dengan kota Israel, serta Palestina sebagai negara merdeka yang dapat mengakhiri kekerasan penduduk di wilayah ini,” Tveit menambahkan.

Seiring dengan menekankan pentingnya peran pemimpin agama dalam mencari solusi konflik dunia, Tveit juga berbicara mengenai isu-isu perubahan iklim dan keadilan ekonomi sebagai kekhawatiran utama dalam keadilan dan perdamaian.

“Masa depan umat manusia terancam, kemiskinan di tengah masyarakat merupakan konsekuensi terburuk dari mereka. Kami mendorong Anda dan Gereja Katolik Roma untuk bersama-sama dalam memobilisasi perubahan yang nyata dari pikiran, hati, dan prioritas,” tambahnya.

Menurut Tveit, percakapan pribadinya dengan Paus Fransiskus sebagai suatu hal yang sangat positf. (oikoumene.org)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home