Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 01:00 WIB | Kamis, 17 April 2014

Di Taman

Berdoa di Taman Getsemani (foto: istimewa)

Hati-Ku sangat gentar…

gamang menekan… takut makin menghantar,

ahhh… kiranya cawan ini lalu!

 

Bukan palang yang membuat-Ku risau sekarang ini…

tak juga tikaman paku, sayatan duri, tusukan tombak,

yang membuat-Ku takut setengah mati!

 

Hati-Ku sangat gentar…

gamang mengental… takut makin mencengkram,

ahhh… kiranya saat ini lalu!

 

Terbayang masa di muka sana,

kala ciuman manis terasa pahit di bibir-Ku,

mengapa dia…

yang rela menggadaikan sebuah persahabatan manis?

Ya… mengapa mesti dia…

bukan romawi, farisi, saduki yang mengobral-Ku bagai budak,

yang digiring ke tiang gantungan?

 

Terbayang masa di muka sana,

saat nurani luntur…

tunduk…

takluk…

menyerah di tangan seorang perempuan…

memudar janji,

menghapus kenangan manis,

menyatu dalam serapah, “Aku tidak kenal pesakitan itu!”

 

Terbayang masa di muka sana,

sunyinya jalan sengsara…

tanpa sanak… juga sahabat…

sepi… sendiri… terus melangkah…

meniti duka di jalan nestapa,

ketika pujian, “Hosiana!” menjadi kecaman, “Salibkan Dia!”

di via dolorosa.

 

Terbayang masa di muka sana,

tergantung bagai di negeri asing,

dibuang bumi… ditolak sorga,

tergantung…

sepi…

sendiri…

terpisah dari Bapak,

menyayat dalam jerit, “Bapak… Kau biarkan Aku sendiri?”

 

Hati-Ku sangat gentar…

gamang menggumpal… takut makin mencekam,

 

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home