Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Endang Saputra 18:58 WIB | Senin, 20 Juni 2016

DPR akan Turun Ke Lapangan Cek Kesiapan Angkutan Lebaran

Suasana Rapat Dengan Pendapat Komisi V dengan Kementerian Perhubungan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Senin (20/6). (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –  Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Fahri Djemi Francis dalam waktu dekat pihaknya bersama anggota Komisi V akan mengecek langsung ke lapangan kesiapan pemerintah menghadapai arus mudik Idul Fitri 1437 Hijriah.

“Kami akan mengecek secara langsung ke lapangan dengan rekan-rekan anggota Komisi V,” kata Fahri Djemi Francis saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Senin (20/6).

Dalam RDP, kata Fahri, anggota dewan juga mendengarkan terobosan-terobosan pemerintah selaku mitra kerja dalam rangka menangani kemacetan dan rawan kecelakaan menghadapi arus mudik Lebaran 2016 ini.

“Komisi V sangat prihatin terhadap kemacetan di tol Cipali, saya harap pihak pengelola tol mempercepat transaksi di gerbang tol," kata dia.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub-RI) Ignasius Jonan mengatakan sarana transportasi udara untuk menyambut arus balik dan mudik Lebaran terdaftar sekitar 529 pesawat terbang, naik 39 persen dari tahun lalu.

“Kalau sarana dan prasarana saya kira mestinya sudah cukup karena pesawat terbang yang terdaftar  sekitar 529, naik 39 dari tahun lalu," kata Jonan.

Sedangkan untuk transportasi laut, kata Jonan, persiapannya sudah sejak tanggal 18 Juni dan untuk moda darat sejak tanggal 17 Juni, lalu untuk kereta api pada tanggal 24 Juni 2016,

‪”Memang ini agak beda dengan tahun lalu karena kita sesuaikan dengan laporan operator kira-kira frekuensi yang penuh itu tanggal berapa saja," kata dia.

Menurut Jonan untuk penambahan moda transportasi juga sudah dilakukan mengantisipasi lonjakan penumpang.

“Kapal laut dan penyebarangan kira-kira 1.200, naik 2-3 persen, kalau kereta api itu 447 lokomotif yang stand by, 350 jalan dan 1.600 kereta penumpang, naik 3-4 persen, untuk bus 46 ribu itu yang AKAP, jadi naik 1600," kata dia.

Terkait kemacetan di beberapa titik, menurut Jonan, ini menjadi beban berat para petugas dari  Korlantas Polri. Menurut dia, yang tidak bisa diantisipasi adalah angkutan pribadi.

‪”Kemacetan itu nanti beban penugasan yang paling besar di Korlantas atau Kepolisian  karena yang tidak bisa kita antisipasi adalah angkutan pribadi. Yang estimasinya kalau kendaraan roda empat naiknya tidak banyak, mungkin sampai 5 persen kalau sepeda motor ini banyak nih, perkiraan kami dibanding tahun lalu naik sekitar 50 persen," kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home