Ekspor Januari Menurun, Mendag: Itu Biasa

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel melakukan pertemuan dengan Duta Besar Italia Federico Failla di Hotel Salak, Bogor, Senin (16/2). (Foto: kemendag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai ekspor Januari 2015 mengalami penurunan sebesar 9,03 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan bahwa turunnya ekpor pada Januari 2015 ini dinilai sudah biasa terjadi setiap awal tahun.

"Januari itu biasanya trennya turun. Kalau pengalaman saya dalam bisnis ya seperti itu," kata Rachmat Gobel di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat, Selasa (17/2).

Menurutnya, turunnya neraca perdagangan terjadi karena Desember merupakan puncak perdagangan yang dipengaruhi oleh musim Natal dan Tahun Baru.

Namun, Rachmat juga mengaku senang karena pada bulan Januari 2015 ini neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD 709,4 juta. Sementara jika dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama terjadi defisit hingga USD 443,9 juta.

Total ekspor bulan Januari 2015 mencapai USD 13,3 miliar atau turun 8,1persen year over year (YoY), sedangkan impor mencapai USD 12,6 miliar atau turun 15,6 persen (YoY). Dengan demikian, terjadi surplus sebesar USD 709,4 juta, lebih baik dibandingkan Januari tahun lalu yang defisit sebesar USD 443,9 juta.

Surplus perdagangan bulan Januari 2015 tersebut didorong oleh surplus nonmigas sebesar USD 748,0 juta.

Sementara produk pertanian menurut Mendag menyumbang surplus yang cukup menggembirakan. Ekspor sektor pertanian mengalami peningkatan di bulan lalu, yaitu naik 8,9 persen menjadi USD 0,4 miliar. Sektor pertanian juga naik signifikan dibanding bulan Januari 2014, antara lain CPO (naik 7,1 persen), kopi, teh, dan rempah - rempah (naik 56,0 persen), dan kakao (naik 17,6 persen).

“Sektor pertanian merupakan salah satu primadona ekspor di tengah lesunya ekspor sektor lainnya,” jelas Rachmat.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja