Loading...
INDONESIA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 06:44 WIB | Senin, 25 April 2016

Emansipasi di Atas Panggung Musik Galeri Indonesia Kaya

Lea Simanjuntak saat berfoto dengan lima musikus jazz perempuan dalam "Kartini Jazz", hari Minggu (24/4), di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta. (Foto: Febriana DH)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dibuka dengan permainan piano lagu Ibu Kita Kartini dari pianis Nanin Wardhani, pergelaran “Kartini Jazz” yang digawangi oleh penyanyi Lea Simanjuntak pada hari Minggu (24/4) di salah satu ruang pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya Jakarta pun dimulai.

Selain Lea dan Nanin, pertunjukan ini juga menampilkan empat musikus perempuan lainnya, yaitu Adis pada drum, Misi Lesar pada gitar, Sheila Permatasaka pada bass, dan Mian Tiarna pada vokal.

Bak enam Srikandi, mereka yang diwadahi Galeri Indonesia Kaya dalam “Kartini Jazz”, menghibur penonton dengan semangat perempuan dengan bungkusan apik dendangan musik jazz yang berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam itu.

Seiring dengan pecahnya riuh tepuk tangan penonton yang duduk di bangku-bangku berundak, Mian bersama empat musikus lainnya telah sukses menghentak panggung dengan enam tembang bernafaskan semangat emansipasi perempuan.

Kelimanya membawakan enam buah tembang yang salah satunya berjudul Sabda Alam karya Ismail Marzuki. Selain itu, mereka juga menyajikan tembang berjudul Melati Putih, Jelita, Saat yang Terindah, Bimbi, dan Tubuhku Otoritasku.  

Lewat lagu yang dinyanyikan, para perempuan itu ingin meneruskan perjuangan Kartini bahwa perempuan sudah selayaknya merdeka dengan karya-karya serta dedikasi dalam hal positif.

“Perempuan Indonesia harus lebih kritis dan peka, sehingga dapat melihat sekeliling dan menjadi agen perbaikan bangsa,” ujar Lea di tengah-tengah pertunjukan.

Lea berharap semangat juang Kartini tetap hidup di hati masing-masing hati perempuan Indonesia demi kehidupan yang lebih baik.

“Kartini yang sekarang harus tetap memiliki pemikiran yang visioner, melihat jauh ke depan apa yang mau dilakukan untuk kemajuan bangsa,” katanya.

Perihal kebudayaan, dikatakan oleh Lea, perempuan harus mengenali bangsa ini dengan baik agar karakter bangsa semakin kuat.

“Keperkasaan perempuan dalam bidangnya masing-masing yang tak terpenjara oleh aturan kaku yang membatasi yang sudah diperjuangkan oleh Kartini harus terus digalakkan Kartini masa kini,” ujar Lea.

Menurutnya, dengan back to the root atau belajar dari sejarah maka dapat membuat kehidupan lebih maju. “Setiap orang harus tahu sejarah,” kata Lea.

Tak hanya jazz, Lea menutup pergelaran dengan menyanyikan lagu berjudul Wanita. Lagu itu merepresentasikan Kartini secara gamblang dengan balutan berbeda, yaitu musik keroncong.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home