Erdogan Janji Bersihkan Badan Negara Dari Virus Pemberontakan
TURKI, SATUHARAPAN - Pasca kudeta militer yang gagal pada hari Minggu (17/7) Pemerintah Turki sudah menahan hampir 8000 polisi yang dicurigai mempunyai hubungan dengan kudeta yang terjadi pekan lalu. 6000 anggota peradilan dan militer, termasuk jendral, juga telah ditahan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah berjanji untuk membersihkan badan-badan pemerintah dari “virus” yang menyebabkan adanya pemberontakan.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, telah menekankan pentingnya demokrasi dan mengatakan bahwa Amerika berada di sisi pemerintahan Turki yang memang dipilih secara sah dan demokratis”
“Kami pasti akan mendukung dengan mendatangkan para pelaku kudeta ke pengadilan, tapi kami juga berhati-hati untuk tidak melebihi jangkauan kami.”
Pemerintah Turki mengklaim ulama Fethukkah Gulen adalah orang di balik layar. Kendati demikian Gulen yang tinggal di Amerika menyangkal habis-habisan keterlibatannya.
Menurut laporan media pemerintah pada hari Senin (18/7), sudah lebih dari 100 jendral dan admiral yang telah ditahan dalam penyergapan yang dilakukan di seluruh negeri.
Delapan perwira militer Turki yang melarikan diri ke Yunani dengan helikopter harus tersendat sampai pengadilan di kota perbatasan Yunani Alexandropouli saja, karena dituduh memasuki negara itu secara ilegal. Proses persidangan ditunda sampai hari Kamis.
Dalam pernyataan Presiden Erdogan pada hari Minggu (17/7) lalu, pemerintah Turki akan mempertimbangkan kembali hukuman mati. Sebelumnya hukuman mati telah dihapuskan pada tahun 2004 sebagai bagian dari upaya untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Komisaris Perluasan Uni Eropa, Johannes Hahn, mengatakan tampaknya pemerintah Turki sudah mengantongi daftar orang-orang yang siang ditangkap sebelum terjadinya upaya kudeta.
Pemerintah Turki mengatakan bahwa tindakan itu (yang terkesan terlalu cepat) karena sudah banyak bukti-bukti yang terkumpul tentang adanya “organisasi rahasia” yang bekerja dalam struktur negara, bahkan sebelum adannya kudeta. (bbc/kav)
Editor : Eben E. Siadari
Faktor Penyebab Telat Bicara pada Anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan ...