Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 06:14 WIB | Kamis, 06 Oktober 2022

Gerakan Perempuan Potong Rambut, Tanda Protes Pada Rezim Iran

Gerakan Perempuan Potong Rambut, Tanda Protes Pada Rezim Iran
Marion Cotillard berpose untuk fotografer pada sesi pemotretan untuk film 'Brother and Sister' di festival film internasional ke-75, Cannes, Prancis selatan, Sabtu, 21 Mei 2022. Aktris peraih Oscar Marion Cotillard dan Juliette Binoche, serta lainnya Bintang-bintang layar dan musik Prancis, memfilmkan diri mereka sendiri memotong seikat rambut mereka dalam sebuah video yang diposting Rabu 5 Oktober 2022 untuk mendukung para pengunjuk rasa di Iran. (Foto: dok. AP/Petros Giannakouris)
Gerakan Perempuan Potong Rambut, Tanda Protes Pada Rezim Iran
Aktris Juliette Binoche berpose saat sesi pemotretan di Festival Film San Sebastian ke-70, di San Sebastian, Spanyol utara, Minggu, 18 September 2022. (Foto: dok. AP/Alvaro Barrientos)
Gerakan Perempuan Potong Rambut, Tanda Protes Pada Rezim Iran
Seorang pria mengendarai sepeda di depan mural yang ditandatangani oleh Clacks-one dan seni Heartcraft-Street, menggambarkan perempuan memotong rambut mereka untuk menunjukkan dukungan bagi pengunjuk rasa Iran yang menentang kepemimpinan mereka atas kematian seorang perempuan muda dalam tahanan polisi, di sebuah terowongan di Paris, Prancis, Rabu, 5 Oktober 2022. Ribuan warga Iran turun ke jalan selama dua pekan terakhir untuk memprotes kematian Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang ditahan oleh polisi moral Iran di ibu kota negara itu, Teheran karena diduga tidak mengikuti aturan berpakaian Islami Iran yang ketat. Mural itu berbunyi : “Aku terlahir untuk mengenalmu untuk menamaimu”, “Woman Life Freedom”. (Foto: AP/Francois Mori)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Aktres peraih Oscar, Marion Cotillard, dan Juliette Binoche, serta bintang layar dan musik Prancis lainnya, memfilmkan diri mereka sendiri memotong rambut mereka dalam sebuah video yang diposting pada hari Rabu (5/10) untuk mendukung para pengunjuk rasa di Iran.

“Untuk kebebasan,” kata Binoche sambil memotong segenggam besar rambut di bagian atas kepalanya dengan gunting, sebelum mengacungkannya di depan kamera.

Video tersebut, dengan tagar HairForFreedom, hadir di tengah situasi Iran yang dilanda protes anti pemerintah. Mereka dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun setelah penangkapannya karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat Republik Islam Iran.

Beberapa demonstran Iran secara terbuka memotong rambut mereka di protes, dan gerakan itu telah menyebar.

Gambar perempuan di tempat lain memotong rambut mereka untuk menunjukkan solidaritas dengan perempuan Iran telah menjadi viral, termasuk dari penyanyi Turki, Melek Mosso, di atas panggung pekan lalu, hingga perempuan di Lebanon dan Suriah, dan anggota parlemen Swedia, Abir Al-Sahlanion, di aula Parlemen Eropa di Strasbourg pada hari Selasa (4/10).

Dikirim ke Kedutaan Iran

Sebuah museum di Roma sedang mengumpulkan seikat rambut untuk dipersembahkan kepada Kedutaan Besar Iran.

“Bagi perempuan untuk memotong rambut mereka di Iran adalah bentuk protes … simbol untuk menentang kewajiban memakai jilbab,” kata Dorna Javan, seorang ilmuwan politik Iran yang berbasis di Prancis dan ahli di Iran. Gerakan visual seperti itu adalah cara bagi perempuan di seluruh dunia untuk bersatu di sekitar penderitaan perempuan Iran, tambahnya.

Video Cotillard, Binoche, dan lusinan perempuan lainnya memotong seikat rambut mereka dirilis di akun Instagram, "soutienfemmesiran"  yang diterjemahkan sebagai "perempuan pendukung di Iran."

“Para perempuan ini, para pria ini meminta dukungan kami. Keberanian dan martabat mereka mewajibkan kita,” tulis sebuah postingan dengan video tersebut. "Kami telah memutuskan untuk menanggapi banding yang diajukan kepada kami dengan memotong rambut, kami juga."

Beberapa perempuan lain yang ambil bagian termasuk aktor Charlotte Rampling dan Charlotte Gainsbourg, yang juga difilmkan memotong seikat rambut dari kepala ibunya, penyanyi Jane Birkin.

Tanda Protes

Gerakan yang sangat simbolis ini juga menggemakan sejarah dan cerita rakyat Iran di mana perempuan memotong rambut mereka adalah tanda protes. Shahnameh ("Kitab Raja"), epik nasional Iran, Afghanistan dan Tajikistan yang ditulis oleh penyair Persia, Ferdowsi, antara 977 dan 1010 M, mengacu pada seorang putri yang memotong rambutnya untuk memprotes kematian suaminya yang dianggap tidak adil.

“Perempuan memotong rambut mereka adalah tradisi Persia kuno yang juga ditemukan di Shahnameh, ketika kemarahan lebih kuat dari kekuatan penindas,” cuit Shara Atashi, seorang penulis Iran yang berbasis di Wales.

Peneliti Javan menggambarkannya sebagai “sikap baik hati,” dan menyerukan tindakan politik yang lebih kuat dari komunitas internasional untuk mendukung pengunjuk rasa Iran.

“Kami tidak dapat mengurangi perjuangan perempuan Iran untuk hak-hak mereka, yang dimulai pada paruh kedua abad ke-19, menjadi gerakan memotong rambut mereka,” katanya. “Tetapi video viral ini adalah cara untuk memberikan dampak internasional pada perjuangan mereka.” (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home