Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 11:58 WIB | Jumat, 20 November 2015

Golkar: Kita Punya Etika Agama, Harus Bantu Anggota Susah

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie menjelang Seminar Fraksi Partai Golkar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Jumat (20/11). (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) di Dewan Perw‎akilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Ade Komaruddin, mengatakan sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki etika agama, pihaknya harus menunjukkan etika politik yang baik. Berangkat dari hal itu, menurut dia, Partai Golkar harus membantu anggota yang tengah mengalami kesulitan.

Hal tersebut disampaikan Ade sebagai sikap Fraksi Partai Golkar dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang‎ dilakukan oleh Ketua DPR, Setya Novanto, seperti dilaporkan Menteri ESDM, Sudirman Said, ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

"Kita punya etika dalam agama, etika keislaman. Kalau yang agam Kristen itu juga ada, begitu juga dengan Hindu punya etika. Pak Novanto adalah anggota Fraksi Partai Golkar, jadi secara etis kami harus menunjukkan etika yang baik. Kami harus bantu anggota yang lagi mengami kesulitan," kata Ade jelang Seminar Fraksi Partai Golkar di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, hari Jumat (20/11).

Menurut dia, Fraksi Partai Golkar akan mengarahkan seluruh kader yang ada di dalam MKD DPR untuk membantu Novanto, sesuai dengan koridor dan etika yang berlaku.

"Kami menghendaki satu transparansi juga. Teman-teman membantu dengan baik, etika politik," kata Ade.

Sementara itu, terkait permintaan sejumlah penghuni Gedung Parlemen Senayan aga‎r Novanto mundur dari kursi Ketua DPR, Ade menjawab, MKD punya mekanisme dan seluruh anggota dewan harus bersabar menunggu proses itu terlaksana.

"MKD tidak boleh keluar dari jalur mekanismenya," tutur Ade.

Senada, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyerahkan seluruh proses penanganan kasus yang tengah menyerang Novanto saat ini kepada MKD DPR. Menurut dia, semuanya harus jelas lebih dahulu, baru partainya bisa mengambil sikap.

"Kita serahkan kepada MKD DPR, biar kita tahu jelas," ujar sosok yang akrab disapa Ical itu.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home