Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:25 WIB | Jumat, 30 Oktober 2015

Google Akan Terbangkan Balon Pemancar Sinyal Internet di Indonesia

Balon "Project Loon" milik Google terbang di atas Tekapo, Selandia Baru. (Foto:voaindonesia.com)

MOUNTAIN VIEW, CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM - Balon-balon pemancar Internet milik Google, siap lepas landas ke fase berikutnya dari misi mereka untuk memberikan akses di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau Internet.

Balon-balon itu, akan mulai terbang di stratosfer di atas wilayah Indonesia tahun 2016, dalam pengembangan proyek yang diumumkan Rabu (28/10). Dari sekitar 250 juta penduduk Indonesia, hanya 42 juta yang memiliki akses terhadap Internet.

Program Google bernama "Project Loon", yang berusia dua tahun itu ingin mengubah situasi tersebut, dengan memancarkan sinyal-sinyal Internet kecepatan tinggi, dari ratusan balon bertenaga surya yang mengapung di ketinggian sekitar 60.000 kaki atau 18,3 kilometer di atas Bumi.

Balon-balon itu, akan memberikan akses Internet lewat sinyal-sinyal frekuensi radio ke antena yang terhubung dengan bangunan-bangunan di darat. Balon-balon tersebut menggunakan algoritma untuk menemukan arah angin terbaik untuk membawa mereka.

Kecepatan download akan sampai 10Mbps, yang hanya 1Mbps di bawah kecepatan rata-rata di AS pada Agustus 2015. Sebuah jaringan satelit-udara berdasarkan sangat berguna di negara seperti Indonesia.

Perusahaan induk Google, Alphabet Inc, telah bekerjasama dengan tiga perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu Telkomsel, XL Axiata dan Indosat, untuk proyek ini.

Penandatanganan dilakukan Rabu (28/10), oleh para pejabat Alphabet, termasuk salah satu pendiri Google, Sergey Grin, dan perwakilan-perwakilan dari tiga perusahaan tersebut.

Ekspansi di Indonesia menyusul pengujian ekstensif di Selandia Baru, Australia dan daerah-daerah terpencil di California dan Brazil.

Project Loon dimulai di laboratorium X Google, yang bertujuan menghasilkan proyek-proyek yang tidak konvensional seperti mobil tanpa pengemudi. Laboratorium itu sekarang dikelola oleh Alphabet Inc.

Wakil Presiden Project Loon Mike Cassidy mengatakan, kemitraan dengan Indonesia menandai pertama kalinya proyek itu memancarkan sinyal-sinyal dari berbagai perusahaan-perusahaan telekomunikasi melalui satu balon, dan akan menjadi layanan terbesar sampai saat ini, dan pada akhirnya akan mencapai 100 juta pengguna.

Presiden Joko Widodo, seharusnya menghadiri pengumuman ini dalam perjalanannya ke Silicon Valley, yang juga akan termasuk kunjungan ke Apple, namun jadwal itu batal, karena Presiden memutuskan pulang untuk menangani krisis kabut asap.

Kunjungan itu, bertujuan menarik investasi teknologi ratusan juta dolar untuk Indonesia.

Sebenarnya Alfabet, bukan satu-satunya perusahaan berlomba-lomba untuk seluruh dunia dapat terkoneksi secara online. Facebook juga meIalui internet.org, berencana untuk mengembangkan armada pesawat internet otonom dan bertenaga surya yang telah dikembangkan oleh pembuat drone Ascenta.

Pesawat Facebook terbang tinggi, yang disebut Aquila, memiliki lebar sayap seperti Boeing 747, dan dirancang untuk tinggal di udara selama sampai 90 hari untuk menyampaikan akses internet ke daerah pedesaan.

Meskipun pendekatan mereka berbeda, Facebook dan Google akan bekerja sama menjadi perusahaan telekomunikasi, untuk akses internet berkecepatan tinggi.  (voaindonesia.com/theverge.com )

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home