Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 15:55 WIB | Sabtu, 22 Februari 2014

Hasil Dialog Kristen-Islam di Iran, Mencerahkan

Dari kiri ke kanan: Clare Amos, Haj-al-Islam Ali Yunesi, penasihat khusus presiden Iran, Dr Abouzar Ebrahimi dan Uskup Agung Sebouh Sarkisia, Prelat Teheran dan Iran Utara untuk Armenia Catholicossate Kilikia, di Teheran. (Foto: oikoumene.org)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Sebuah tim internasional yang mewakili Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches— WCC ) dan mitra dialognya, Pusat Dialog Antaragama di Teheran menyelenggarakan putaran ketujuh dialog dengan tema “Modernitas dan Spiritualitas”. Mereka  bertukar pikiran dengan rekan Muslim Syiah mereka. Dialog ini diselenggarakan 15-16 Februari di Teheran, Iran.

Seri pertemuan antara WCC dan Pusat Dialog Antaragama di Teheran sudah dimulai sejak 1995. Makalah-makalah yang ditawarkan dalam pertemuan tersebut berkisar luas atas topik, sehingga jelas bahwa bagi Muslim dan Kristen, kemungkinan—dan kesulitan— disajikan oleh modernitas adalah tantangan kreatif untuk iman mereka.

Pada akhir pertemuan, komunike dikeluarkan.

Setelah dua hari dialog resmi, ada kunjungan yang lebih luas. Di dalamnya  wakil-wakil lain dari WCC, termasuk Sekretaris Umum WCC, Rev Dr Olav Fykse Tveit, bergabung dengan kelompok mengunjungi kedua gereja-gereja dan lembaga-lembaga Islam di Iran.

Tim WCC diundang untuk menjadi tamu pada acara makan malam yang diberikan oleh Dr Abouzar Ebrahimi, presiden Organisasi Budaya dan Hubungan Islam, tempat Pusat Dialog Antaragama merupakan bagian organisasi tersebut.

Dr Clare Amos, program eksekutif WCC untuk dialog antaragama dan kerja sama, berkomentar, “Kami diperlakukan baik untuk ‘makanan’ intelektual merangsang. Kami belajar banyak tentang spiritualitas jalan Syiah Islam, dan kekhawatiran masyarakat modern Iran, dan kemurahhatian yang luar biasa ala Persia.”

“Saya sangat berterima kasih kepada Dr Ali Helmi, direktur Pusat Dialog Antaragama untuk perawatan dan kerja keras atas nama kami. Kita semua yang ada di sana telah mengambil banyak yang kita akan merenungkan selama beberapa minggu mendatang dan bulan, dan yang akan membantu untuk menginformasikan WCC karena berusaha untuk membangun jembatan dengan orang-orang dari agama lain dalam upaya untuk perdamaian dan keadilan di kami dunia,” kata Amos.

Tim WCC termasuk Uskup Leo Paul, Rev Dr Martin Puehn, Rev Dr Jean - Claude Basset, Dr Elias Halabi, Uskup Agung Sebouh Sarkisia, Rev Sargez Benjamin dan Ms Marietta Ruhland. Dr Heidi Hadsell dan Pdt Bonnie Evans-Hills juga diundang tapi tidak bisa hadir. (oikoumene.org)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home